DRAMA 3,4,5 ORANG
Menghindari
Perbuatan Tercela
Siti : “Eh Eka, sini deh duduk.”
Eka : “Emangnya
mau ngapain Ti?”
Siti : “Kamu
dengar ngga beritanya si Rindu. Denger-denger dia itu sering keluyuran malam
loh…. Terus dia itu sering dijemput oleh cowok. Cowonya saja gonta-ganti lagi.”
Eka : “Ah…masa
sih, dia itu kan
cewe baik-baik. Kamu salah kali…?”
Siti : “Ngga ko,
aku angga salah.”
Eka : “Wah berarti
aku salah dong nilai dia, aku kira dia itu cewe yang baik dan pendiam.”
Kholisoh : “Eh
kalian berdua lagi ngapain disini?”
Eka : “Eh
Kholisoh,…..ini kita lagi ngebicaraan Rindu, katanya dia itu cewe ngga baik
soalnya kata Siti dia itu sering keluyuran malam-malam sama cowo lagi.”
Kholisoh : “Ya
Allah….kalian berdua jangan bikin gosip….siapa tau ia itu saudaranya si Rindu,
ingat ngosip itu dilarang!”
Eka : “Jadi
nggosip itu dosa ya…tapi aku sering denger orang-orang pada gosip loh…?
Kholisoh : “Iya…nggosip
itu dosa karena nggosip itu perbuatan tercela…”
Siti : “Ya udah
terima kasih ya atas tegurannya.”
Kholisoh : “Oh….iya
sama-sama. Syukurlah kalau kalian tau perbuatan kalian itu dosa.”
S i r i k
Casiti : “Er
sini deh.”
Maeri : “Ya….ada
apa?”
Casiti : “Tau tidak waktu
kelas VII Maf itu orangnya baik, pendiam, tidak sombong, ramah tamah dan suka
menolong, tapi semenjak kelas VIII dia sangat berubah.”
Maeri : “Memangnya apa
penyebabnya sampai Maf bisa berubah seperti itu.”
Casiti : “Pertama, Maf
itu suka menggoda cowo-cowo di sekolah termasuk Azmi. Kedua, gaya jalannya dibuat-buat ya….seperti
modellah. Dan yang ketiga, dia selalu memamerkan segala sesuatu yang
dimilikinya termasuk HP, padahal di sekolah tidak boleh membawa HP, benerkan
Er?”
Maeri : “Apa yang kamu
katakan tadi benar, tidak boleh membawa HP di sekolah kan ada peraturannya.”
Casiti : “Er…Er….tuh
orangnya.”
Maeri : “Mana….mana”
Casiti : “Itu …. Yang
lewat perhatikan deh gaya
jalannya sok belagu.”
Maeri : “Benar juga
kamu Ti.”
Casiti : “Lihat
Er….sama sekali dia tidak melihat kita padahal waktu kelas VII dia selalu
menyapa dan tersenyum kalau bertemu dengan temannya.”
Maeri : “Sekarang aku
percaya Ti….bahwa si Maf sekarang berubah.”
Casiti : “Er…tuh ada
Ani.”
Maeri : “Ani…Ani…sini.”
Ani : “Ada apa Er?”
Maeri : “Lihat tuh si
Maf sekarang berubah.”
Casiti : “Iya…sekarang
dia itu sok dan belagu.”
Ani : “Astaghfirullah
hal’adzim, kalian itu hobinya nggosip terus, tidak ada kerjaan lagi apa selain
nggosip.”
Maeri : “Eh…kamu tuh
sok suci.”
Ani : “Bukannya
aku sok suci tapi maksud saya itu….”
Casiti : “Alah….alasan
kamu bilang aja kalau kamu membela dia, iya kan?”
Ani : “Bukannya
saya membela dia tapi saya bicara yang sebenarnya, Maeri, Casiti. Allah itu
sangat membenci orang yang suka membicarakan orang lain.”
Casiti : “Alah….tau apa
kamu soal agama.”
Ani : “Astaghfirullah
hal’adzim, Casiti kamu tidak boleh bicara seperti itu saya tidak mau kalian itu
dibenci Allah.”
Maeri : “Kalau kamu
mau ceramah sana
di Musholla, jangan di sini.”
Casiti : “Er….apa yang
dikatakan Ani ada benarnya juga sih.”
Maeri : “Alah kamu
juga ikut-ikutan aja.”
Ani : “Er…..saya
sarankan jangan sekali-kali kamu membicarakan orang lain. Itu perbuatan dosa
dan kamu juga Ti….”
Casiti : “Ma’afkan saya
ya An saya janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi tapi bagaimana dengan
kamu Ti…?”
Ani : “Iya Er,
apakah kamu ingin terus-terusan dibenci Allah.”
Maeri : “Em…..ma’afkan
perkataanku tadi ya An, saya sangat menyesal dengan perbuatanku tadi.”
Ani : “Sudahlah
lupakan saja yang penting kamu sudah berubah. Oh iya, ini sudah dzuhur
sebaiknya kita sholat dzuhur. Sebaiknya kita sholat berjamaah di Musholla.”
Casiti : “Oh….iya aku
hampir lupa, yu kita pergi.”
Menghindari Perbuatan Gibah (Menggosip)
Gibah pada dasarnya biasa dilakukan oleh
orang-orang yang ada di lingkungan kita. Gibah yang berarti menggunjing ini pun
bahkan menjadi hobi. Bagi orang-orang yang biasa melakukan kegiatan ini bahkan
sulit untuk meninggalkannya.
Kegiatan yang dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja ini dilakukan dengan mudahnya, tanpa mengetahui bahwa
perbuatan itu tidak baik meskipun yang dikatakannya itu benar. Tapi mungkin
kesadaran tetang hal tersebut masih kurang disekitar lingkungan masyarakat kita
ini juga yang membuat perbuatan menggunjing ini semakin tidak bisa dihilangkan dari
kehidupan.
Perbuatan yang membicarakan aib seseorang
dihadapan orang lain ini adalah termasuk perbuatan tercela, namun sayangnya banyak
orang yang tidak mengetahui tentang hal tersebut. Dari hal yang sifatnya remeh ini
juga orang yang biasa melakukan kegiatan menggunjing mengarah ke kegiatan
tercela lainnya selain perbuatan ini dibenci Allah SWT, perbuatan ini juga
dapat menghasut orang-orang untuk mengarah ke hal-hal yang tidak baik lainnya.
Hal ini bisa terjadi karena orang-orang
yang menggunjing merasa dirinya lebih baik dan mungkin dia tidak suka dengan
orang tersebut.
Padalah salah satu kenyataan, yang ada
adalah : orang yang suka menggunjing adalah salah satu contoh orang yang
munafik, karena dia tidak mau mengakui kekurangannya sendiri dan dia lebih suka
mengungkapkan kekurangan yang ada pada orang lain.
Akibat yang timbul dari perbuatan ini pun
beragam diantaranya permusuhan, perasaan dendam hingga berdosa dan dibenci Allah
SWT.
Tidak berprasangka buruk terhadap orang
lain dan kuatkan iman mungkin adalah salah satu dari sejuta cara untuk
menghidnari kegiatan menggunjing (gibah) ini.
Apalagi juga banyak firman Allah dan sabda
Rasulullah menyatakan dengan tegas larangan untuk membicarakan aib orang
dihadapan orang lain
Menggunjing Teman Sendiri
Lia : “Eka katanya Siti suka sama Aksanul?.”
Eka : “Emangnya
kamu tau dari mana Li?”
Lia : “Aku tau
sendiri!”
Eka : “Masa
sih….?”
Siti : “Eh….kalian
berdua lagi ngapain!.”
Eka : “Sit….katanya
kamu suka sama Aksanul ya Sit?”
Siti : “Kata
siapa?”
Eka : “Kata si
Lia, katanya kamu suka sama Aksanul”
Siti : “Lia! Ko
kamu nggosipin aku sih! Emangnya aku salah apa sama kamu!”
Lia : “Emang
bener kan kamu suka sama Aksanul kan. Aku tau dari buku
harianmu.”
Kholisoh : “Eka
ada apa sih…! Ko Lia sama Siti bertengkar!”
Eka : “Engga tau tuh….katanya
sih Siti suka sama Aksanul, tapi Siti tidak mengakui!”
Kholisoh : “Lia….Siti…kalian
jangan bertengkar…!!! Ingat bertengkar itu tidak baik”
Siti : “Iya nih….Lia
duluan yang mulai, katanya aku suka sama Aksanul….padahal aku itu tidak suka
sama sih dia…!”
Kholisoh : “Jadi
yang bikin gosip itu Lia…? Kamu belum tau ya… kalau nggosip itu dilarang kalau
jadinya begini jadi salah sangka kan…!”
Lia : “Aku udah
tau sih kalau nggosip itu dilarang tapi aku sebel sama si Siti!”
Eka : “Sudah…sudah
lebih baik Siti dan Lia saling bermaafan daripada persahabatan kita putus
gara-gara masalah sepele ini….!”
Lia : “Iya…maafin
aku ya Sit…aku sudah menuduh kamu yang nggak-nggak…!”
Siti : “Oh
iya….sama-sama, aku juga minta maaf ya….?”
Kholisoh : “Nah
gitu dong….saling memaafkan….ya udah mendingan kita semua ke kelas aja yuk….!”
Comments