Polisi Bekuk Pejambret Cilik Manyar Gresik



Polisi Bekuk Pejambret Cilik Manyar Gresik



      Gresik (beritajatim.com)- Unit Reskrim Polsek Manyar Gresik membekuk pejambret cilik Hendri (16) warga Desa Leran, Kecamatan Manyar. Tersangka Hendri dibekuk setelah melakukan aksinya menjambret kalung milik Maia Salbilah saat mencari asem.
      Berdasarkan informasi yang dihimpun di tempat kejadian, saat korban Maia Salbilah sedang mencari asem di dekat pemakaman umum yang berada di Desa Leran. Setelah mencari asem selama 1 jam, tiba-tiba korban di dekati tersangka. Tanpa banyak bicara, tersangka Hendri langsung merampas kalung milik korban sehingga berteriak meminta tolong.
      Teriakan korban didengar warga Desa Leran, Manyar Gresik sehingga sejumlah warga desa melakukan pengejaran. Setelah berhasil ditangkap oleh sejumlah warga desa. Bersamaan itu pula datang anggota Polsek Manyar yang sedang melakukan patroli rutin dan seketika itu menangkap Hendri beserta barang bukti kalung milik korban.
      Karena tersangka Hendri masih dibawah umur, akhirnya tersangka diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik. Plh Polsek Manyar AKP Sofyan membenarkan telah menangkap pelaku perampasan kalung. "Tersangka memang masih dibawah umur untuk itu perkaranya kami limpahkan ke Unit PPA Polres Gresik," pungkas Sofyan kepada wartawan, Minggu (06/11/2011)


Siswa SMA Diclurit Tetangganya




      indosiar.com, Jakarta - (Kamis, 03.11.2011) Hanya karena persoalan sepele, seorang siswi SMA di Kemayoran, Jakarta Pusat tewas dibacok clurit tetangganya sendiri. Diduga pelaku membacok korban karena merasa tersinggung akan sikap korban.
      Jenazah Intan Pratiwi, siswi kelas 1 SMA Negeri 10 Jakarta yang menjadi korban pembacokan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Korban tewas dibacok seseorang di Jalan Benyamin Suep, Kemayoran, Jakarta Pusat Rabu malam.
      Kerabat korban seakan tak rela melepas kepergian Intan dan terus meratapi jenazahnya. Udin, orangtua korban bahkan berupaya segera membawa pulang jenazah dan menolak diotopsi. Orangtua korban tak mengira anaknya tewas dibunuh. Ia awalnya mengira korban hanya mengalami kecelakaan sepeda motor.
      Paman korban menduga motif pembunuhan terhadap korban berlatarbelakang dendam. Korban sebelumnya sempat mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran sampai menghembuskan napas terakhir. Jenazah korban lalu dipindahkan ke kamar jenazah RSCM guna keperluan penyidikan untuk dilakukan otopsi. Sementara itu pelaku pembacokan diamankan Polsek Kemayoran Jakarta Pusat.

Dua Penumpang Kereta Api Dirampok di Stasiun




        Nganjuk (beritajatim.com) - Dua orang penumpang kereta api yang sedang duduk-duduk di areal Stasiun Kereta Api (KA) Nganjuk, di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk menjadi korban perampokan. Pelaku berjumlah dua orang, memukul, menodong dengan pisau, lalu merampas tas milik korban.
      Akibat kejadian itu, korban kehilangan tas berisi, Kartu Tanda Penduduk, dua buah Hand phone (HP) dan uang Rp 50 ribu. Keduanya langsung melapor kantor polsek terdekat. Sementara kasusnya kini ditangani oleh Polsek Kertosono, dan Polres Nganjuk.
      Data yang diperoleh beritajatim.com, kedua korban bernama Jumilah  (25), Dusun Satak, Desa Ngepung, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk dan M. Daroh (28) warga Kalibening, Kecamatan Sembung,  Kabupaten Kebumen. Awalnya, mereka duduk-duduk. Tiba-tiba didatangi dua orang pria tidak dikenal.
      Pelaku memakai penutup wajah atau slayer. Tanpa menyapa, salah seorang pelaku memukul Daroh hingga tersungkur. Pelaku lainnya menyekap Jumilah dan menodongnya dengan pisau lipat. Tetapi, Jumilah berusaha melepaskan diri. Oleh karena itu, hidungnya terluka.
      Saat berontak itulah, pelaku merampas paksa tas miliknya. Setelah berhasil, mereka langsung kabur ke arah selatan. Tidak lama kemudian datang Tri Wahyudi (22) petugas Polsus KA Madiun. Saksi sedang lewat di TKP melihat kedua korban panik. Kemudian saksi mengajak kedua korban ke pos keamanan setempat.
      Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Karjadi mengatakan, sudah menerima laporan korban. Polisi masih mencari keberadaan pelaku, yang ditengarai bukan orang jauh dari sekitar stasiun. " Kami yakin, pelaku bukan orang jauh. Itu kenapa dia mengenakan slayer untuk menyembunyikan kedoknya," ungkap Karjadi, Sabtu (5/11/2011).
      Dia menghimbau kepada warga masyarakat, khususnya mereka yang sedang berada di keramaian agar tidak menunjukkan harta bendanya, sehingga mengundang orang lain berbuat kejahatan.



Semoga Bermanfaat
^_^

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

MAKALAH KECAMBAH