MAKALAH / KLIPING SISTEM POMPA HIDROLIK
kali ini Kang Imam A..akan menulis ttng Sistem Pompa Hidrolik
Moga aja Beramanfaat Ok Mas Broo....
Moga aja Beramanfaat Ok Mas Broo....
Sistem POMPA Hidrolik
Dalam menjalankan suatu
sistem tertentu atau untuk membantu operasional dari sebuah sistem, tidak
jarang kita menggunakan rangkaian hidraulik. Sebagai contoh, untuk mengangkat
satu rangkaian kontainer yang memiliki beban beribu–ribu ton, untuk memermudah
itu digunakanlah sistem hidraulik.
Sistem hidraulik adalah
teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu
gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal,
yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke
segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.
Prinsip dalam rangkaian hidraulik adalah
menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa
hidraulik untuk menjalankan suatu sistem tertentu (Anonim, 2009c).
Pompa
hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu
kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi
untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa hidraulik
bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya
kedalam sistem hidraulik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang
dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan
cara menghambat aliran oli dalam sistem hidraulik. Hambatan ini dapat
disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidraulik, dan aktuator. Pompa
hidraulik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu positive dan nonpositive
displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam peralatan yang biasanya
digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik yaitu motor
hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik menjadi
energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya
menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi,
pompa dan lain-lain
Komponen utama Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama,
yaitu:
1.
Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak
hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri
atas:
- Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
- Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja
- Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
- Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
2. Unit
Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi
tenaga mekanik
Hidrolik actuator
dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
- Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
- Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem
hidrolik.
Unit ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya
akan dibahas berikut ini.
3.1 Katup
Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat
yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan
fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever,
Katup pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai
pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang
untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan
menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur
untuk berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem
hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara
berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu
menjadi kecil.
Macam-macam
Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan
yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan
yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur
tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang
satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk
menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak
yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk
mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator
(piston).
Fungsi katup
ini adalah sebagai berikut:
·
untuk membatasi kecepatan maksimum
gerakan piston atau motor hidrolik
·
Untuk membatasi daya yang bekerja pada
sistem
·
Untuk menyeimbangkan aliran yang
mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam
dari Flow Control Valve :
·
Fixed flow control yaitu: apabila
pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
·
Variable flow control yaitu
apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan
·
Flow control yang
dilengkapi dengan check valve
·
Flow control yang
dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan
Komponen dan Simbol
a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki
hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa
hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa
darah
Pompa
hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Klasifikasi
pompa
Non
Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port
dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa
apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive
diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet
port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja
dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang
berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed
displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed
volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed )
Variable
displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya
dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah
c. Motor
Simbol
untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga
di dalamnya.
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalam
Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalam
Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada
tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk
melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen
hidrolik
Splid
line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan
aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed
line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan
sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk menggerakkan
atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu
ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang
yang saling berpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik penghubung.
Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik penghubung.
Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider
hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan ,
menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
f. Pressure Control Valve
Tekanan
hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan menutup
pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure
control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan
hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang biasanya bias
di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan
fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
g. Pressure Relief Valve
Presure
Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi
tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari
tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran
fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya memberikan
satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya
menggunakan system bola.
Simbol
directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini
terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang
terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure
ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini
normaly close atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi
katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder
hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran
oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada
kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan
tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan
memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system,
dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system
lain.
k. Filter
Pengkodisian
oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan
pendingin.
Ada
2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat
dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter
:
Terbuat
dari kertas khusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas
Hidrolik Oil filter
Menapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
Menapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
l. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik
Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik
secara detail dan juga telah kita pelajari berbagai simbol dari setiap komponen
sebagai bahasan tenaga fluida, demikian juga telah kita pelajari cara membaca
diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai dengan cara
mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila
telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian
hidrolik adalah:
·
Tujuan penggunaan rangkaian
·
Ketersediaan komponen
·
Konduktor dan konektor yang digunakan
macam apa
·
Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam
bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik,
dengan bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran
lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin.
Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat
tata letak komponen sebagai berikut:
·
Actuator diletakkan pada gambar yang
paling atas
·
Unit pengatur diletakkan di bawahnya
·
Unit tenaga diletakkan pada bagian
paling bawah
·
Setelah simbol-simbol komponen lengkap
dalam lay out (tata letak) barulah digambar garis-garis penghubung
sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam konduktor yang
digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik
Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap
5
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump
piston pump No.4) di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor
yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump
(No.4) melalui sebuah Check Valve (No.9) yang berfungsi agar minyak
hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke Pressure Control
Valve/Relief
Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block (No. 5).
3 Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure
Control Valve dapat diatur secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (No.6)
ini, berfungsi mengatur dengan tangan
terhadap posisi hidrolik silinder maju dan
mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi atau
rusak.
4. Tekanan minyak dalam
Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid Unloading
Valve (No.8)
yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw
press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu
silinder dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card
(relay control) yang dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang
terpasang di dalam kotak starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di
belakang. Tekanan minyak yang masuk ke
jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur
belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat
disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam tangki
hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian
disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih
dan tidak berkurang.
7. Untuk menambah (atau
berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut yang terdapat
di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga
mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat
penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control
Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading
Valve (No.11)
berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk
menutup tekanan hidrolikke
Pressure Gauge
(No.11).
8. Ketinggian level dan suhu
minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level Gauge (No.15).
9. Pengoperasian sistem
hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor
Hidrolik (No.2)
dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan
kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap
apabila elektro motor berhenti, harus pula dipasang akumulator (integral oil
cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik
diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap
bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan
pressure switch dan akumulator dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor
dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah tidak efesien
karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.
Adapun
elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena
beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
Pompa
yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric
motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
Perawatan
akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun,
karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik
khusus-charging kit.
Moga Bermanfaat Amin......
Comments
salam, semoga sukses selalu :)
thank's y sob dah mampir
sama2 .. makasih juga y sob dah berkunjung di blog ane
Jual Pompa KSB Centrifugal
Jual Pompa Multistage Horizontal – KSB
Pompa hot water KSB
Harga Pompa oli panas KSB
Jual Pompa Hot Water KSB
Jual Pompa KSB type Etanorm
Jual Pompa KSB Pump Cairan
Pabrik Boiler steam
jual boiler steam vertikal
jual burner Gas Riello
jual boiler solar 500 Kg
jual pompa KSB Etanorm SYT
jual brner solar
Jual Paket Pencucian Kendaraan Beroda Empat Nusantara
Hidrolik Nusantara adalah Membuka Peluang Usaha Pencucian Motor Di Bogor, pabrikasi juga pusat alat hidrolik Cucian mobil, bukan distributor atau pengecer. Sesudah sebelumnya kami membikin hidrolik tidak bermerek untuk pihak lain, dan dipasarkan dengan merek mereka. Ketika ini kami hadir dengan membawa nama produk kami sendiri merupakan Membuka Lapangan Kerja Cuci Mobil Hidrolik Nusantara. Jadi tiap-tiap agen yang terhubung dengan kami dan membeli produk kami. Mereka sudah membeli produk langsung dari kami, sebagai pabrik atau pusat pembuat, bukan via agen atau sales marketing kami.
Kegunaan Penggunaan Hidrolik Cuci Mobil Merek Nusantara Dalam Pencucian Mobil atau Motor
Hidrolik Cucian Mobil Nusantara berkhasiat sebagai pengangkat mobil atau motor agar pada bagian chasis bisa dibersihkan secara optimal dan bebas. Mengingat bagian bawah kendaraan, baik roda empat atau lebih dan roda dua sebagai komponen yang sangat sulit dijangkau pada saat pencucian. Yang Sebenarnya lebih penting di komponen itulah yang paling penting untuk dibebaskan dari kotoran untuk menghindari pengkeroposan yang mana mengakibatkan komponen kendaraan tertentu gampang rusak. Hidrolik mobil atau motor digerakan menggunakan tekanan udara dan disuplai oleh mesin kompresor udara untuk menempuh ketinggian sesuai spesifikasi hidrolik. Jadi komponen bawah kendaraan lebih mudah dibersihkan.
Peningkatan Peluang Usaha Cuci Kendaraan Roda Empat
Begitu banyak orang mengenal dan berupaya untuk mengambil kesempatan usaha/bisnis Pencucian kendaraan beroda empat, terutama diwilayah perkotaan. Hal ini sebab desakan kebutuhan dan kepemilikan kendaraan beroda empat semakin meningkat seiring waktu berjalan. Baik desakan sebagai alat transportasi pribadi ataupun sebagai metoda alat transportasi usaha.
Akan namun karena bidang usaha ini melibatkan penggunaan modal yang terbilang cukup besar, maka hal ini membikin calon pelaku usaha juga memiliki kebimmbangan yang tinggi. Oleh sebab itu, kami sebagai Membuka Peluang Usaha Car Wash juga pusat untuk para distributor kami siap untuk memberikan advice secara transparan perihal kebutuhan dan perlengkapan yang kami sediakan. Jadi jaminan yang kami berikan selain kualitas hidrolik yang telah pasti unggul, tetapi juga jaminan konsultasi perihal kelengkapan, peralatan, dan perawatan yang baik.
Membuka Usaha Car Wash Hidrolik Nusantara juga memberikan kemudahan bagi anda yang mengambil kesempatan usaha cuci steam kendaraan beroda empat dan cuci steam motor sebagai agen produk kami, adalah Hidrolik Nusantara. Jadi tiap-tiap dari anda dapat menjadi agen di tiap-tiap ibukota propinsi diseluruh penjuru Nusantara.
Kemudahan dan Profit Menjadi Agen Perusahaan Hidrolik Nusantara
-Produk kami memiliki kwalitas lebih unggul, dan kami bisa meningkatkan mutu hal yang demikian pantas kebutuhan kami.
-Setelah menjadi agen kami, anda akan dibekali sebuah laman(Geratis selama satu tahun).
Hingga saat ini kami sudah memiliki agen dan distributor diberbagai ibu kota propinsi di beraneka kawasan. Dan kami melayani pendistribusian diberbagai kawasan di segala teritorial Indonesia, diantaranya merupakan: Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
Keunggulan Hidrolik Type H Nusantara:
-Kekuatan angkat muatan 4 ton.
-Mengaplikasikan valve control oil, yang berfungsi untuk menjaga kesetabilan hidrolik
-Ketinggian atau daya angkat hidrolik menempuh 150cm.
-Kemudahan dan keamanan.
-Hidrolik dilapisi anti karat(chrome).
-Lapisan tahan karat(Chrome) lebih tebal dan kuat, karena kami mempunyai bengkel chrome sendiri. Beberapa perusahaan hidrolik cuci mobil masih mengaplikasikan jasa kami untuk profesi chrome. Malahan nama yang telah sungguh-sungguh besar di dunia hidrolik cuci mobil juga masih datang kepada kami untuk menjalankan chrome.