MAKALAH MINUM-MINUMAN KERAS



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
            Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya di Bali, di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras. Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain. Di daerah Amerika Latin dimana sebagian besar penduduknya merupakan campuran antara keturunan Indian-Spanyol-Portugis, juga terdapat minuman keras berupa jägermeister, dan chianti. Begitu pula dengan di Jepang terdapan minuman keras yang khas yaitu sake.            
            Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap minuman keras di masyarakat, minuman keras yang secara hukum maupun agama dianggap hal yang tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan. Akibat kebiasaan minum tersebut maka timbulah dampak-dampak terutama yang bersifat negatif dalam hal sosial, ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Dampak yang ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus kriminal terutama perkelahian remaja, sehingga meresahkan warga masyarakat sekitar, timbulnya kesenjangan antara kaum peminum tua dan peminum remaja atau antara peminum daerah satu dengan yang lain, dan kemiskinan yang semakin bertambah. Kebiasaan minum tersebut juga tentunya berdampak terhadap kesehatan masyarakat di daerah tersebut, bahkan jika diperhatikan bentuk fisik dari para peminum mulai berubah, perut mereka menjadi buncit dengan kantung mata hitam pertanda sering minum miniman keras dan kurang tidur.

1.2 Rumusan Masalah
            Apa sebenarnya yang melatar belakangi tradisi minum minuman keras di beberapa daerah sehingga sangat sulit untuk dihilangkan? Kemudian sejauh mana perkembangan kebiasaan minum-minuman keras tersebut serta pengaruhnya terhadap daerah yang berada di sekitarnya?

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Minuman Keras
            Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol (CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Alkohol diperoleh dari proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula, madu, gandum, sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol dengan kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu:
      -     Golongan A; kadar etanol 1%-5% misalnya dan tuak dan bir
      -     Golongan B; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur
      -     Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodca.
            Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah  tuak, jika tuak ini diolah maka akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut demikian kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.

2.2 Efek Minum Minuman Keras
            Secara alami alkohol memang terkandung dalam darah, alkohol diperlukan dalam proses ralaksasi tubuh dan saraf dimana dalam proses tersebut telah diatur oleh hormon. Kandungan alkohol dalam darah diatur melalui proses ekskresi artinya apabila alkohol dalam darah berlebih maka akan dikeluarkan dalam bentuk keringat ataupun kencing. Walaupun demikian, karena proses ekskresi memerlukan waktu yang lebih lama daripada penyerapan alkohol itu sendiri, maka bagi yang minum minuman keras terlalu banyak kadar alkohol dalam darah akan meningkat dan melebihi batas normal yang mampu diterima oleh tubuh, yang tentunya akan memberikan dampak langsung bagi tubuh peminumnya terutama pada sel-sel yang sengat sensitif terhadap alkohol seperti sel saraf. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari alkohol adalah menimbulkan efek euphoria  yaitu berupa perasaan nyaman, dan tenang bagi peminumnya sehingga membuat peminumnya lebih mudah untuk mengungkapkan emosi. Walaupun demikian, jika seseorang terlalu banyak minum alkohol yang terjadi malah peminum akan mengungkapkan emosinya dengan terlalu berlebihan bahkan bisa menyebabkan terjadinya ganggguan mental organic (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat.  Pada orang yang belum terbiasa minum alkohol maka efek yang ditimbulkan beragam tergantung pada kadar alkohol dalam darahnya.
            Karena alkohol menimbulkan efek euphoria maka seperti zat-zat lain yang menimbulkan efek euphoria, alkohol juga menyebabkan kecanduan pada peminumnya, hanya saja kecanduan pada alkohol tidak muncul langsung sejak pertama kali meminumnya, namun itu terjadi sedikit demi sedikit yang ditandai mulai dari penambahan takaran/dosis dan frekuensi minum. Apabila seseorang telah menjadi pecandu alkohol (alcoholic) maka akan timbul berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan saraf dan organ dalam. Berikut berbagai penyakit yang sudah terbukti akibat seseorang menjadi alcoholic:
      -     Bagi para alcoholic yang masih berusia 15-17 tahun cinderung berpotensi menyebabkan kerusakan otak terutama pada bagian yang berfungsi untuk menyimpan memori.
      -     Sirosis hati (cirrhosis hepatis)
      -     Gastritis atau peradangan selaput lendir lambung
      -     Oedema otak, yaitu keadaan dimana terdapat pembengkakan dan terbendungnya darah yang nyata sekali pada jaringan-jaringan otak, sehingga daya koordinasi yang normal tidak dapat berjalan lagi.
      -     Pelemahkan jantung, sehingga lambat-laun jantung itu tidak lagi bekerja dengan baik.

2.4 Dampak Minum Minuman Keras
             Sebenarnya minum minuman baralkohol baik jika diminum pada dosis yang kecil pada saat-saat tertentu, misalnya saat cuaca dingin atau sehabis makan daging kerena kemampuan alkohol untuk meningkatkan metabolisme serta suhu tubuh, naman selain itu selebihnya alkohol malah disalahgunakan sehingga yang muncul lebih banyak adalah dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat minum minuman keras antara lain:
      -     Jika dilihat dari segi kesehatan, kebiasaan minum minuman keras tentu akan berdampak negatif terhadap kesehatan, begitu pula dengan di Sidemen. Peminum biasanya menampilkan ciri fisik yang berbeda dari orang biasanya, perut bagian bawah (sisikan) mereka terlihat buncit sedangkan tubuh mereka sendiri kurus, menurut penuturan orang di daerah tersebut, hal itu kerena mereka minum  tuak  terlalu sering minum tuak berlebihan. Selain itu mereka memiliki kantung mata hitam akibat terlalu sering bagadang. Hal tersebut baru yang terlihat dari luar, belum penyakit-penyakit lain yang juga ditimbulkan akibat kebiasaan minum minuman keras, antara lain penyakit hati, jantung, dan otak. Akibat begadang minum sampai larut malam maka tentu tubuh mereka akan lemas sehingga tidak ada semangat untuk bekerja padahal mereka membutuhkan uang untuk hidup dan membeli alkohol tentunya, begitu pula bagi yang masih sekolah, di sekolah akan mengantuk dan tidak konsentrasi terhadap pelajaran. Sehingga secara tidak langsung kebiasaan minum ini berdampak pada ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang rendah.
      -     Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras ini banyak menimbulkan masalah. Seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan orang yang tinggal di sekitarnya, serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu minuman keras juga biasanya menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

2.5 Penyebab Timbulnya Perilaku Minum Minuman Keras
            Hampir di semua tempat, baik secara agama maupun hukum, penyalahgunaan alkohol (alkoholsm) sangat dilarang. Hal tersebut karana dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu sendiri baik dari sagi kesehatan, sosial, keamanan. Walaupun telah dilarang, namun tindak penyalahgunaan alkohol tetap saja terjadi. Sebenarnya, hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada obat-obatan yang bersifat aditif, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan minum-minuman keras dalam takaran yang tinggi. Namun dari hasil survey diketahui bahwa hanya 10% dari orang yang pernah minum minuman keras menjadi pecandu alkohol (alcoholic). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan seseorang menjadi alcoholic. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber pada diri seseorang, baik itu gen, keadaan psikologis yang tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat rohani seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi, pendidikan, budaya, latar belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya pengaruh kontor sosial masyarakat.
            Dari hasil studi yang dilakukan di Amerika, lebih dari 85 persen penduduk di AS pernah menkomsumsi alkohol sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidupnya dan sekitar 51 persen dari semua orang dewasa di AS merupakan pengguna alkohol yang cukup rutin hingga sekarang ini. Penyalahgunaan alkohol lebih umum terjadi di masyarakat yang berpendapatan rendah dan kurangnya pendidikan.  
      1.   Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat
                  Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat maka banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur, mau bekerja sebagai PNS tidak mungkin  kerena hanya tamat SMA, mau membuka usaha tapi modal tidak ada, pilihan mereka hanya bekerja sebagai petani, namun banyak remaja yang merasa gengsi dan malu menekuni pekerjaan tersebut, terutama terhadap teman-teman mereka yang dari luar daerah Sidemen.
                  tidak ada kegiatan, mereka lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum minuman keras tentunya. Di seluruh belahan dunia perilaku berjudi dan minum minuman keras merupakan sebab utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah, sehingga daerah tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing dengan daerah lain.
      2.   Kebudayaan dan Latar Belakang Kehidupan 
                  Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan seseorang (Garry R. Collins, 2000).
                  Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini maka muncul kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan nilai-nilai menurut persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan perilaku berupa minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus pelaku lainnya melalui sebuah proses pembenanan, hal ini sesuai dengan teori netralisasi  yang dikemukakan oleh  Matza dan Sykes.
                  Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat ikut membantu perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat berupa minum minuman keras.  Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh menentukan perilaku seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk penyimpangan seperti minum minuman keras.
                  Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup mereka.
      3.   Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai kontrol Sosial
                  Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang belajar untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di lingkungannya untuk kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang sering disebut sebagai proses imitasi.
                  Dalam proses imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
                  Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa seakan-akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain karena contoh buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya peran orang tua sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur yang seharusnya dijaga terkesan terabaikan.
                  Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari perilaku menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial, karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana mestinya karena ada individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat (Wawan Hermawan, 2008).

2.6       Upaya Penanggulangan
                  Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena dampak negatif yang dapat ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu minum minuman keras adalah perbuatan yang dilarang. Cara yang paling tepat dalam memberantas suatu masalah adalah dengan cara mencari sumber permasalahan tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan tersebut terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak akan timbul atau muncul kemBali. Begitu pula dengan pemberantasan minum minuman keras di Sidemen. Motif seseorang menjadi alcoholic tentu berbeda-beda, sehingga untuk mencari tahu sumber permasalahnnya diperlukan suatu konseling. Namun perkembangan konseling sebenarnya sangat lambat sampai peminum itu sendiri benar-benar menganbil keputusan untuk berhenti minum.
                  Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena alkohol bersifat aditif sehingga peminum yang berusaha untuk berhenti akan mengalami sindrom putus obat yaitu keadaan yang sangat tidak menyanangkan dari tubuh akubat kekurangan zat aditif. Biasanya cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari dehidrasi atau bisa juga dengan pembarian benzodiazepin selama beberapa hari untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat. Obat-obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan halusinasi alkoholik.  Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus mengubah perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu.  Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras, namun juga dari kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum minuman keras, caranya mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi rasa percaya diri dan rasa bersalah. 

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
             Faktor yang menpengaruhi seseorang menjadi alcoholic ada dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya, gen, keadaan psikologis dan kerohanian. Sedangkan faktor eksternal antara lain tingkat pendidikan, ekonomi, latar belakang kehidupan, budaya, serta kerana tidak adanya kontrol sosial di masyarakat. 

3.2 Saran
            Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakin yang ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari  pengaruh negatif zat-zat aditif.



Mooga bermanfaat amin....

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

ANALISA PELUANG USAHA PERANGKAT KERAS