MAKALAH PEMBIBITAN TANAMAN LIDAH MERTUA


BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
            Pendidikan di SMK ini adalah pendidikan menengah kejuruan, yang mengutamakan pengembangan siswa untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan secara professional. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CBT (Competence Based Training) pada program keahlian agronomi. Siswa-siswi dilatih untuk memahami budidaya tanaman dengan pola pembelajaran PBT (Production Based Training). Penguasaan Tugas Akhir atau Project Work merupakan akhir dari pembelajaran produktif sejak tingkat I – III. Dalam tugas akhir, siswa-siswi dilatih untuk mengembangkan agrobisnis, yang dimulai dari pembuatan proposal, pelaksanaan Tugas Akhir, pemasaran sampai dengan pembuatan laporan. Penugasan Tugas Akhir merupakan tugas akhir sebagai syarat mengikuti UAN dan UAS.

B.  Tujuan Pelaksanaan Tugas Akhir
      Tujuan pelaksanaan Tugas Akhir (TA) siswa-siswi SMKN 1 Bulakamba :
      -     Mengukur dan menilai ketercapaian atau kompetensi dari siswa
      -     Mengembangkan keahlian siswa di bidang pertanian
      -     Melatih siswa untuk belajar wirausaha tanaman hias

C.  Alasan Pemilihan Judul
            Pada kesempatan ini saya memilih komoditas sansivera dengan alasan :
      a.   Sebagai tanaman hias
      b.   Dapat diperbanyak secara generatif maupun vegetatif
      c.   Mudah dibudidayakan
      d.   Bermanfaat sebagai tanaman
            -     Anti septik
            -     Anti kanker, dan
            -     Anti  polutan
      e.   Nilai ekonominya tinggi
            Dari beberapa keuntungan dari tanaman sansivera tersebut di atas maka saya tertarik untuk melaksanakan Tugas Akhir (TA) di SMK Negeri 1 Bulakamba dengan judul pembibitan tanaman sansivera.


























BAB II
DESKRIPSI KOMODITAS


            Tanaman dari famili agave yang masih sekeluarga dengan kaktus ini dikenal dengan nama sansivera yang habitat aslinya di negara-negara Afrika. Indonesia yang termasuk negara tropis dapat memberikan kondisi lingkungan tumbuh yang cocok bagi sansivera, sehingga tanaman ini tumbuh subur di Indonesia.
      Sansivera sering dikenal dengan nama lidah mertua karena daun mudanya menyerupai lidah dan tajam. Dan sebutan lain untuk mengidentifikasikan tanaman ini adalah kaktus kodok karena bentuk daunnya seperti kodok.
      Pada abad 20, tanaman ini dikenal dengan tanaman keberuntungan karena ada keyakinan bagi pemiliknya bahwa dengan mengoleksinya akan mendatangkan berkah. Tanaman yang sangat mudah tumbuh ini dilambangkan sebagai simbol kesuburan dan murah rezeki. Sedangkan kemampuan akarnya yang mampu menembus tanah yang padat melambangkan kekuatan, ketegaran dan kekompakan bentuk daunnya melambangkan keteguhan dan kekukuhan pemiliknya.
      Kecantikan sansivera ditunjukkan dari ragam jenis, bentuk dan warna daun. Ragam jenis sansivera yang ada di alam ini tidak hanya diperoleh dari persilangan tetapi juga juga karena mutasi. Sansivera sering terjadi mutasi ketika dikembangbiakkan sehingga anakannya berbeda dengan induknya. Kenyataan inilah yang menjadikan ragam jenis sansivera semakin bertambah banyak. Selain itu keunikan juga ditunjukkan oleh tanaman ini melalui ragam bentuk, ukuran, dan warna daun. Berbagai ukuran daun baik yang besar atau yang kecil, bentuk yang memanjang atau yang pendek, melebar atau membulat juga corak warna yang juga beragam.
      Tanaman ini cocok sebagai tanaman penghias ruangan dan sebagai pelengkap taman, yang diwujudkan sebagai rangkaian khusus. Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Contohnya sansivera trifasciata lorenti sebagai obat diabetes, dan juga sebagai obat ambeien. Dan sansivera juga bermanfaat sebagai penetralisir polusi dari asap rokok. Oleh karena itu keberadaan tanaman sansivera didalam ruangan sangat baik, karena mampu menyerap asap rokok.
 BAB III
 PROSES PRODUKSI


A.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
            Tugas Akhir dilaksanakan di Pembibitan SMK Negeri 1 Bulakamba, kegiatannya dilaksanakan mulai bulan November 2008 sampai dengan Maret 2009.

B.  Alat dan Bahan
      Alat :
      1.   Cangkul
      2.   Gembor
      3.   Cungkir
      4.   Cutter
      5.   Arko
      Bahan :
      1.   Anakan sansivera
      2.   Pot
      3.   Kompos
      4.   Sekam
      5.   Air
      6.   Fungisida
      7.   Pupuk NPK    

C.  Proses Pengerjaan
            Pada dasarnya kita harus mengetahui syarat-syarat yang diperlukan sebelum melakukan kegiatan ini, mulai dari persiapan media sampai pemeliharaannya, yaitu sebagai berikut :


      1.   Persiapan alat
                  Alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan ini antara lain : arko, cangkul, cungkir, cutter, gembor dan lain-lain.
      2.   Persiapan media
                  Media yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah kompos dan arang sekam, dengan perbandingan 1 : 2.
      3.   Pengisian pot
                  Dalam kegiatan ini terlebih dahulu kita mengambil media yang sudah disediakan dengan menggunakan cungkir lalu isi setengah bagian dari pot dengan media, agar memudahkan dalam penanaman dan tidak merusak akar anakan dalam proses penanaman.
      4.   Penanaman anakan
                  Dalam proses pemisahan anakan dari tanaman induknya adalah memotong umbi anakan dari induknya dengan menggunakan cutter, setelah itu umbi yang telah dipotong diolesi dengan fungsida dengan dosis 2 gram per anakan. Agar umbi anakan tidak tekena jamur dan membusuk, fungisida yang dibutuhkan adalah 40 gram, setelah itu anakan ditanam di pot dengan mengisikan kembali setengah bagian pot dengan media.
      5.   Penyiraman
                  Penyiraman tanaman dilakukan setiap 2 hari sekali. Apabila media terlihat masih basah penyiraman tidak usah dilakukan.
      6.   Penyiangan
                  Penyiangan tanaman dilakukan sebulan sekali dengan cara mencabut tanaman pengganggu dengan tangan.
      7.   Pemupukan
                  Untuk pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan dosis 25 gram per tanaman. Pupuk yang dibutuhkan 1 kg untuk 2 kali pemupukan dan pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK phonska.
      8.   Pengendalian hama dan penyakit
                  Pengendalian hama penyakit dilakukan jika daun tanaman terserang jamur yaitu dengan cara memotong daun yang terserang dengan menggunakan cutter. Sebagai pencegahan pada daun tanaman yang tidak terserang dilakukan penyemprotan dengan fungisida dengan dosis 60 gram.
      9.   Penyulaman
                  Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman dan mengganti media tanam dengan yang baru agar tanaman yang baru ditanam tidak terserang penyakit.

D.  Hasil yang Dicapai
      Prosentase hasil yang dicapai
      =    Jumlah yang tumbuh    x   100%
            Jumlah seluruhnya

      =    20   x 100%
            20

      =    100%
     

BAB IV
ANALISA HASIL


A.  Analisa Biaya
     
a.
Biaya Operasional
Volume
Harga.Satuan
Jumlah


1. Anakan sansivera
2. Kompos
3. Arang sekam
4. Pot
5. Fungisida
6. NPK
20 bibit
1,5 kg
3 kg
20 buah
100 gr
1 kg
Rp. 2.000/bibit
Rp. 1.500/kg
Rp. 200/kg
Rp. 1.000/pot
Rp. 60/gr
Rp. 2.000/kg
Rp.   40.000
Rp.     2.250
Rp.        600
Rp.   20.000
Rp.     6.000
Rp.     2.000
b.
Pengunaan.Tenaga.Kerja
1. Penyiapan media
2. Penanaman
3. Pemeliharaan

¼ hkw
¼ hkw
¼ hkw

Rp. 15.000
Rp. 15.000
Rp. 15.000

Rp.     3.750
Rp.     3.750
Rp.     7.500
Total Biaya
Rp.  85.850

B.  Analisa Laba Rugi
      1.   Penerimaan                              =    Harga x Jumlah Produksi
                                                            =    Rp. 5.000,- x 20
                                                            =    Rp. 100.000,-

      2.   BEP Volume Produksi            =    Total Biaya
                                                                  Harga Jual

                                                            =    Rp. 85.850,-
                                                                  Rp. 5.000,-

                                                            =    17 tanaman
            Artinya jika mengusahakan lebih dari 17 tanaman akan menguntungkan.


      3.   BEP Harga Produksi               =    Total Biaya
                                                                  Volume Produksi
     
                                                            =    Rp. 85.850,-
                                                                         20

                                                            =    Rp. 4.292,-
            Artinya jika dijual dengan harga diatas Rp. 4.292,- akan menguntungkan.

      4.   Keuntungan                             =    Penerimaan – Total Biaya Selurunya
                                                            =    Rp. 100.000,- – Rp. 85.850,-
                                                            =    Rp.  14.150,-

      5.   RC / Ratio                               =    Penerimaan
                                                                  Total Biaya
                                                                 
                                                            =    Rp. 100.000,-
                                                                  Rp. 85.850,-

                                                            =    1,16
            Artinya setiap penambahan 1 akan memperoleh penerimaan Rp. 1,16.







           







BAB V
PEMBAHASAN


A.  Temuan Hasil
            Dari praktek pelaksanaan Tugas Akhir yang telah saya lakukan didapat 18 tanaman dari 20 tanaman yang saya tanam. Tetapi 2 tanaman yang mati telah disulam jadi tanaman yang didapat 20 tanaman. Tanaman yang mati tersebut disebabkan karena jamur Aspergilus riger yang menyebabkan busk rimpang dengan gejala pangkal daun berwarna coklat dan terkulai. Dan ada beberapa tanaman yang tidak maksimal pertumbuhannya karena faktor green house yang kurang memadai dalam arti kebutuhan sinar matahari yang masuk kurang memadai, padahal tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang optimal. Selain itu hujan yang terus menerus mengakibatkan kondisi lingkungan menjadi lembab dan mengakibatkan tumbuhnya jamur dan bibit penyakit.
            Hama yang sering menyerang sansivera antara lain ulat, siput telanjang dan trips, sedangkan penyebab penyakit yang sering menyerang antara lain : jamur Aspergilusriger yang menyebabkan busuk rimpang, bakteri Erwina corotovora, yang menyebabkan busuk basah, jamur Fusarium moniliformie yang menyebabkan busuk daun.

B.  Analisa Faktor Pendukung dan Penghambat
      a.   Faktor pendukung
            -     Ketersediaan green house sebagai tempat untuk penempatan Tugas Akhir
            -     Anakan sansivera mudah diperoleh
            -     Ketersediaan sumber irigasi untuk penyiraman
      b.   Faktor penghambat
            1.   Hujan yang terus menerus mengakibatkan kondisi lingkungan menjadi lembab.
            2.   Green house kurang memadai
            3.   Kadar garam pada air irigasi terlalu tinggi.

      c.   Rencana pengembangan
                  Setelah melaksanakan Tugas Akhir yang diberikan pihak sekolah sebagai syarat mengikuti UAN dan UAS diperoleh manfaat yaitu dalam pemeliharaan tanaman sansivera tidak ditemui hambatan yang berarti dan diharapkan setelah pelaksanaan Tugas Akhir (TA) ini dapat diaplikasikan ke dunia luar dengan agrobisnis tanaman hias.

























BAB VI
PENUTUP


A.  Kesimpulan
            Dalam pelaksanaan Tugas Akhir pembibitan tanaman lidah mertua (sansivera masoniana kuning) tidak memerlukan biaya yang besar dan cara pemeliharaannya pun tidak sulit di samping itu permintaan pasar cukup tinggi.
            Dilihat dari prosentase hasil yang dicapai dan analisa usaha dapat dikatakan Tugas Akhir (TA) pembibitan tanaman lidah mertua (sansivera masoniana kuning) berhasil dan menguntungkan.

B.  Saran
            Agar dalam pelaksanaan Tugas Akhir (TA) siswa-siswi tidak mengalami hambatan, yang salah satunya tercantum dalam uraian siswa-siswi merasa semangat melakukannya yaitu sarana produksi dan alat-alat yang diperlukan tersedia dalam kondisi baik. Sebaiknya green house diganti dengan kaca atau plastik agar cahaya matahari dapat masuk dengan optimal. Selain itu sumber air yang ada sebaiknya dibuat sumber air yang baru karena sumber air yang sekarang digunakan mengandung unsur garam yang tinggi.











DAFTAR PUSTAKA













Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

ANALISA PELUANG USAHA PERANGKAT KERAS