MAKALAH WISATA YOGYAKARTA CANDI BORO BUDUR






M O T T O


v  Tidak ada hal yang lebih baik selain menikmati hasil jerih payah kita sendiri
v  Kegagalan adalah awal keberhasilan yang tertunda
v  Pengorbanan adalah hal yang apabila ingin meraih kesuksesan
v  Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
v  Hanya kebodohan yang meremehkan pendidikan.


















DAFTAR ISI


Halaman Judul     ………………………………………………………..   i
PENGESAHAN     ……………………………………………………………..   ii
MOTTO   ……………………………………………………………………….   iii
KATA PENGANTAR    ……………………………………………………….   iv
DAFTAR ISI    …………………………………………………………………   v

BAB I       PENDAHULUAN    ……………………………………………….   1
                  A.  Alasan Memilih Judul      ……………………………………….   1
                  B.  Metode Pengumpulan Data  ……………………………………   1
                  C.  Tujuan Penulisan   ………………………………………………   1

BAB II      CANDI BOROBUDUR  …………………………………………..   2
                  A.  Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur  …………………   2
                  B.  Stupa     …………………………………………………………   2
                  C.  Relief   ………………………………………………………….   4
                  D.  Kejayaan Budaya atau Seni Budaya   ………………………….   4

BAB III    MONUMEN YOGYA KEMBALI  ……………………………….   6
                  A.  Latar Belakang Pemberian Nama “Monumen
                        Yogya Kembali”   ………………………………………………   6
                  B.  Peresmian Monumen Yogya Kembali    ………………………..   6
                  C.  Manfaat Monumen Yogya Kembali     …………………………   12

BAB IV    TAMAN PINTAR  …………………………………………………   13
                  A.  Sebab-sebab Berdirinya Taman Pintar      ………………………   13
                  B.  Fasiltas yang Ada di Taman Pintar   ……………………………   13
                  C.  Manfaat Taman Pintar  …………………………………………   14
                       
BAB V      MALIOBORO  …………………………………………………….   15
                  A.  Perasaan Ketika di Malioboro     ………………………………..   15
                  B.  Kesan-kesan Ketika di Malioboro  ……………………………..   15
                  C.  Aktivitas Ketika di Malioboro    ………………………………..   15


BAB VI    PENUTUP    ………………………………………………………..   16
                  A.  Kesimpulan   ……………………………………………………   16
                  B.  Saran    ………………………………………………………….   16
                  C.  Kata Penutup    …………………………………………………   16

DAFTAR PUSTAKA    ………………………………………………………..   17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
                 

 
BAB I
PENDAHULUAN


A.  Alasan Memilih Judul
            Yogyakarta adalah salah satu kota yang sangat ramai. Selain itu terdapat objek wisata yang begitu indah, kata “indah” penyusun ganti dengan “megah” sehingga penyusun memilih judul “ WISATA YOGYAKARTA” karena kota Yogyakarta penuh dengan keindahan dan sangat bermanfaat. Maka penyusun memilih judul itu dengan alasan yang kuat.
            Contoh obyek wisata yang penyusun kunjungi :
      1.   Candi Borobudur
      2.   Monumen Yogya Kembali
      3.   Taman Pintar
      4.   Malioboro

B.  Metode Pengumpulan Data
      1.   Observasi langsung ke obyek
            Penyusun melakukan observasi langsung ke obyek wisata.
      2.   Wawancara
            Penyusun melakukan wawancara kepada pembimbing, pemandu maupun pihak yang bersangkutan.
      3.   Kepustakaan
            Penyusun mengumpulkan data termasuk dari buku panduan data brosur.
            Data-data yang penyusun kumpulkan antara lain :
            Candi Borobudur, Monumen Yogya Kembali, Taman Pintar, dan Malioboro.

C.  Tujuan Penulisan
            Penyusun menulis karya tulis ini dengan tujuan untuk memenuhi syarat-syarat kenaikan kelas 8 ke kelas 9.





BAB II
CANDI BOROBUDUR


A.  Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur
            Banyak sudah buku-buku yang menuliskan tentang Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur didirikan tidaklah dapat diketahui dengan pasti. Namun demikian suatu perkiraan dapat diperoleh dengan tulisan-tulisan singkat yang dipahatkan di atas pigura-pigura relief huruf yang didapatkan (Karmawibhangga) menujukkan sejenis huruf yang didapatkan pada prasasti-prasasti dari akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9. dari bukti-bukti kesimpulan tersebut bahwa Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 M.
            Kesimpulan tersebut ternyata sesuai dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya berada di daerah Jawa Tengah. Periode antara abad ke-9 terkenal sebagai “Abad Emas Wangsa Syailendra”. Kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah besar candi-candi yang menggambarkan adanya semangat membangun yang luas biasa. Candi-candi yang berada di lereng gunung kebanyakan berciri khas bangunan Hindu. Sedangkan yang bertebaran di dataran-dataran adalah khas bangunan Budha, tetapi juga sebagian khas Hindu.

B.  Stupa
            Ada dua macam stupa yaitu stupa induk dan stupa berlubang.
      a.   Stupa Induk
                  Stupa induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa yang lain dan terletak di puncak sebagai mahkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur. Stupa induk mempunyai garis tengah 9,90 m dan tinggi stupa sampai dengan bagian bawah pinakel 1 meter. Di atas puncak dahulu diberi payung (chuma) bertingkat tiga (sekarang tidak ada lagi). Stupa induk ini tertutup rapat, sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Di dalamnya terdapat ruang yang tidak berisi.
      b.   Stupa Berlubang
                  Stupa berlubang atau stupa berterawang adalah stupa yang terdapat pada teras bundar 1, 2, 3 dan semuanya berjumlah 72 buah. Posisi mudra patung Budha di Candi Borobudur ada 5, yaitu : Bumis, Parca Mudra, Abhava Mudra, Dhiani Mudra, Wara Mudra.
                  Dharma Cakra Mudra, stupa berlubang ada 72 buah, yang terinci sebagai berikut :
            -     Teras bundar pertama terdapat        :     32 stupa berlubang
            -     Teras bundar kedua terdapat           :     24 stupa berlubang
            -     Teras bundar ketiga terdapat           :     16 stupa berlubang
                                 Jadi jumlahnya                        72 stupa berlubang

            1)   Jumlah tingkatan yang ada di Candi Borobudur
                        Bangunan Candi Borobudur berbentuk limas berundak dan apabila dilihat dari angkasa merupakan suatu bujur sangkar. Secara keseluruhan bangunan Candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat atau lantang yang masing-masing tingkat mempunyai maksud tersendiri.
            2)   Nama masing-masing tingkatan
                  -     Kamadhatu
                  -     Arupadhatu
                  -     Rupadhatu
            3)   Pengertian masing-masing tingkatan
                  -     Kamadhatu
                              Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat atau nafsu dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat atau nafsu dan bahkan dikuasai oleh kemauan atau nafsu. Dalam dunia ini digambarkan pada relief yang terdapat di kaki candi asli dimana relief tersebut menggambarkan adegan dari kitab Karmawibhangga.
                  -     Rupadhatu
                              Sama dengan alam atas dunia tanpa rupa, wujud, bentuk. Pada tingkat ini manusia telah meninggalkan segala hasrat atau nafsu tetapi masih terikat pada nama dan rupa, bentuk dan wujud.
                  -     Arupadhatu
                              Sama dengan alam atas dunia tanpa rupa, wujud, bentuk. Pada tingkat ini manusia telah bebas sama sekali dan telah memutuskan untuk selama-lamanya segala ikatan kepada dunia fana.




C.  Relief
            Candi Borobudur mempunyai relief (pahatan atau ukuran) yang sangat menarik. Telief yang dipahatkan pada candi itu sangat lengkap dan  panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain bahkan di dunia sekalipun.
            Berikut ini adalah gambaran relief dari 1460 bidang
Text Box:   














            -     Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah.
            -     Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang.
            Relief cerita pada Candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita yaitu :
            1)   Karmawibhangga, terdiri dari 160 pigura, dipahatkan pada kaki tertutup.
            2)   Gandawyuda, terdiri 460 pigura, dipahatkan pada dinding lorong II dan III balustrade II dan IV serta bhadraceri dinding lorong V.
            3)   Lalita Wisatar, terdiri dari 120 pigura, dipahatkan pada dinding lorong I bagian atas.
            4)   Jataka dan Awanda, terdiri dari 720 pigura, dipahatkan pada lorong I bagian bahwa balustrade lorong I atas dan bawah dan balustrade II.

D.  Kejayaan Budaya atau Seni Budaya
      1.1 Kejayaan itu pada masa sejarah
                  Merupakan lambang dari alam semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi unsur atau dharu dalam bahasa Sansekerta :
            -     Unsur nafsu
            -     Unsur wujud
            -     Unsur tak berwujud
      1.2 Sumbangan Candi Borobudur bagi perkembangan budaya
                  Candi Borobudur sangat bermanfaat bagi siapa saja dan juga menyumbang untuk perkembangan budaya. Candi Borobudur merupakan tempat wisata utama, sehingga banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Kira-kira jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara              + 2 juta setahun, jika pengunjung yang datang ke Candi Borobudur banyak dan ramai sehingga memadati lokasi Candi Borobudur.
      1.3 Andil Candi Borobudur dalam penerimaan pendapat devisa negara
                  Setelah pemugaran candi selesai, baru ada gagasan untuk lebih mengembangkan Candi Borobudur dan wilayah sekitarnya sehingga alam dapat mendukung keberadaan Candi Borobudur sebagai tujuan wisata utama. Pemerintah membentuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bawah naungan Departemen Pariwisata, Pos dan Telkom. Tugasnya adalah mengelola Candi Borobudur dan Candi Prambanan, tidak hanya dibidang-bidang seperti kebudayaan, kepurbakalaan, pendidikan, ekonomi maupun pengembangan wilayah yang bersangkutan.
      1.4 Fungsi Candi Borobudur bagi wisatawan domestik dan mancanegara
                  Candi Borobudur adalah sebagai tempat tujuan wisata utama, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.
                  Adapun fungsi Candi Borobudur sebagai berikut :
            1.   Rekreasi
            2.   Menambah ilmu pengetahuan
            3.   Dan lain-lain
                  Kira-kira jumlah wisatawan domestik dan mancanegara + juta setahun, karena dengan adanya wisatawan yang datang ke Candi Borobudur menambah pendapatan pajak tanah.






BAB III
MONUMEN YOGYA KEMBALI


A.  Latar Belakang Pemberian Nama “Monumen Yogya Kembali”
            Dipilihnya nama “Yogya Kembali” dengan pengertian berfungsinya pemerintah Republik Indonesia, dan sebagai tetangga peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, wakil presiden, pemimpin negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta.
            Dilhat dari bentuknya Monumen Yogya Kembali berbentuk kerucut dengan ketinggian 31,80 meter adalah sebuah gambaran “Gunung Kecil” ditempatkan di lereng Gunung Merapi. Secara faktual memberikan kesuburan bagi daerah Yogyakarta dan sekitarnya, secara simbolik bersama laut selatan berfungsi sebagai “Yoni” dan gunung merapi sebagai “Lingga” merupakan suatu kepercayaan yang sangat tua dan berlaku sepanjang masa. Bahkan masyarakat sering menyebut Monumen Yogya Kembali sebagai tumpeng raksasa bertutup warna putih mengkilap, dalam tradisi Jawa tumpeng sebagai bentuk gunung yang dapat dihubungkan dengan kekayon / gunung dalam wayang kulit yang dihubungkan kebahagiaan / kekayaan suci dan sebagai penutup setiap episode perjuangan bangsa.

B.  Peresmian Monumen Yogya Kembali
            Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 06 Juli 1989, dengan penandatanganan prasasti.
      -     Letak Monumen Yogya Kembali
                  Monumen Yogya Kembali terletak di Jalan Lingkar Utara Dusun Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49.920 m2. Lokasi ini ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan alternatif diantaranya terletak digaris poros utara Gunung Merapi – Monumen Yogya Kembali – Tugu Pal Putih Kraton – Panggung Krapyak – Laut Selatan merupakan sumbu imajinen.


      -     Nama-nama pahlawan yang terdapat pada dinding bagian dalam monumen
            A. Ruang Museum 1  
                  Dibagi menjadi 14 panil yaitu 2 panil tegak dan 12 panil dinding diantaranya :
                  -     Panil tegak I, disajikan dokumen foto-foto presiden sekitar proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, terdiri dari :
                        a.   Ibu Fatmawati ketika menjahit Sang Saka Merah Putih
                        b.   Ir. Soekarno yang membacakan teks proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 Pegangsaan Timur 56 Jakarta jam 10.00
                        c.   Upacara pengibaran Bendera Merah Putih oleh Latief Nindiningrat dan Suhud Martakusuma
                        d.   Sebagian dari anggota kabinet Indonesia pertama setelah pelantikan tanggal 19 Agustus 1945
                  -     Panil tegak II, 4 foto peristiwa pertempuran rakyat Indonesia melawan sekutu di 10 kota Surabaya 10 November 1945, terdiri dari :
                        a.   Suasana pertempuran Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo tanggal 10 November 1945
                        b.   Suasana pejuang yakni arek-arek Surabaya waktu menghadapi sekutu / NICA
                        c.   Panglima Divisi Mayor Jenderal Sungkono saat melapor kepada Panglima Jenderal Sudirman tentang peristiwa gencatan senjata yang sedang berlangsung di Surabaya
                        d.   Upacara pemberian ijazah lulusan Militer Akademi Yogyakarta disampaikan oleh Presiden Soekarno
                  -     Panil Dinding 1
                              Dokumen foto peristiwa sewaktu rakyat Jakarta dalam menyambut gema proklamasi di lapangan Ikada tanggal 19 September 1945 dan penyampaian pesan singkat oleh Soekarno.
                  -     Panil dinding 2
                              Dokumen foto peristiwa rakyat Yogyakarta sewaktu menyambut proklamasi 17 Agustus 1945, digambarkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX usai menyatakan bahwa negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat Kerajaan.
           
                  -     Panil Dinding 3
                              Disajikan bagian susunan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta setelah proklamasi 17 Agustus 1945 dilengkapi peta timbul wilayah DIY.
            B.  Ruang Museum 2
                        Dengan tema “Perang Grilya Dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta”. Membagi 4 panil tegak, 13 panil dinding, 3 vitrin sudut vitrin dinding, 2 vitrin tengah, teras sudut ruang museum II.
                  -     Panil Tegak 1
                              Dokumen foto suasana perundingan antara komisi Tiga Negara dengan Indonesia di Hotel Kaliurang 13 Januari 1948 dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sultan Hawid II RAA Tjakradiningrat dan Frank Graham (USA).
                  -     Panil Tegak 2
                              Foto dokumen Presiden Soekarno ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara 28 Desember 1949.
                  -     Panil tegak 3
                              Disajikan 2 bingkai dokumen foto :
                        a.   Soekarno dengan Pesawat Garuda Airways kembali ke Jakarta memangku jabatan Presiden RIS 28 Desember 1948.
                        b.   Pesan kesan Presiden Soekarno terhadap Yogyakarta.
                  -     Panil Tegak 4
                              Bingkai para takziah dalam upacara pemakaman almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman nampak PM. A. Halim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Jenderal Mayor Molinger.
                  -     Panil Dinding 1
                              Dokumen foto suasana Yogyakarta setelah agresi militer Belanda ke-2.
                  -     Panil Dinding 2
                              Dokumen foto peranan pelajar pejuang selama agresi militer ke-2.
                  -     Panil Dinding 3
                        a.   Pertemuan pelajar perjuang di rumah makan “Prasodjo” 1948
                        b.   Suasana pasar darurat Yogyakarta pada masa agresi militer ke-2
                        c.   Pelaksanaan perang gerilya tentara pelajar di Gadean
           
                  -     Panil Dinding 4
                              Dokumen foto peranan media massa maupun laskar wanita Yogyakarta dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kedaulatan RI.
                  -     Panil Dinding 5
                              Bagan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi 17 Agustus 1945.
                  -     Panil Dinding 6
                              Lukisan potret dari Panglima Besar Jend. Soedirman sewaktu wiralelana dan satu bingkai dokumen foto Panglima Besar Jend. Soedirman ditandu sewaktu memimpin perang Gerilya.
                  -     Panil Dinding 7
                              Disajikan sebuah ilustrasi dan 2 bingkai kata amanat dari Panglima Besar Jend. Soedirman.
                  -     Panil Dinding 8
                              Dokumen foto peristiwa penarikan mundur tentara Belanda
                        a.   Letnal Kolonel Soeharto dan Letnan Wijogo Atmodarminto Lapok kepada Paduka Paku Alam VIII bahwa penarikan mundur pasukan Belanda di Yogya Utara telah selesai dilaksanakan.
                        b.   Sri Sultan Hamengkubuwono IX, menjemput pasukan SWK 102 di bawah pimpinan Mayor Suradjono untuk masuk kota Yogya.
                        c.   Pelaksanaan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di halaman RS. Bethesda.
                  -     Panil Dinding 9
                              Dokumen foto kembalinya para pemimpin Republik Indonesia.
                  -     Panil Dinding 10
                              Dokumen foto setelah kembalinya kekuasaan penuh atas ibukot Yogyakarta.
                        a.   Pembukaan KMB di Rider Zaal, Den Haag 23 Agustus 1949.
                        b.   Sidang DPN dipimpin oleh Mr. Moch. Roem 16 Desember 1949.
                        c.   Pelantikan Presiden RIS 17 Desember 1949.
                        d.   Penandatanganan naskah pengakuan keaulatan RI di Jakarta 27 Desember 1949.


            -     Panil Dinding 11
                        Dokumen foto pelantikan Presiden RIS bertempat di Keraton Yogyakarta tanggal 17 Desember 1949.
            -     Panil Dinding 12
                        Potret diri Presiden Soekarno sewaktu dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.
            -     Panil Dinding 13
                        Dokumen foto wafatnya Panglima Besar Jenderal Soedirman di Bedokan, Magelang 29 Januari 1950.
            -     Vitrin Sudut 1
                        Dalam vitrin ini dilestarikan beberapa peralatan komunikasi yang diperoleh secara tidak langsung dari Singapura.
            -     Vitrin Sudut 2
                        Dilestarikan benda koleksi yang dipakai selama perang kemerdekaan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII serta 2 bingkai dokumen foto.
            -     Vitrin Sudut 3
                        Dilestarikan koleksi dan dokumen Arsip Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
            -     Vitrin Dinding 1
                        Dilestarikan peralatan perhubungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang digunakan selama perang gerilya.
            -     Vitrin Dinding 2
                        Dilestarikan peralatan milik Laskar Wanita Yogyakarta selama perang kemerdekaan.
            -     Vitrin Dinding 3
                        Dilestarikan benda sejarah milik Almarhun Kanjeng Raden Tumenggung Honggowongso, beliau Bupati Paniradya Pati Jawatan DIY merangkap sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
            -     Vitrin Tengah 1
                        Disajikan 4 puncak senjata api jenis senjata pinggang lintas datar yang digunakan semasa perang gerilya.
            -     Vitrin Tengah 2
                        Dilestarikan 4 puncak senjata api jenis senjata pinggang digunakan selama perang kemerdekaan.
            C.  Ruang Museum 3
                        Dengan tema “Seputar Pelaksanaan Serangan Umum 1 Maret 1949. Adapun wujud dari materi pameran yang disajikan adalah berupa foto-foto para tokoh pelaku serangan umum 1 Maret 1949. benda-benda bersejarah, replika-replika maupun evokatif yang merupakan bukti sejarah perjuangan masyarakat Yogyakarta khususnya dan bangsa Indonesia umumnya semasa revolusi phisik.
            D.  Ruang Museum 4
                        Dengan tema “Yogya Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia” penyajiannya berupa :
                  1.   Patung dada Ir. Soekrno
                  2.   Patung dada Drs. Moh. Hatta
                  3.   Teks proklamasi
                  4.   Foto dokumen Presiden dan Wapres di Yogyakarta
                  5.   Tempat tidur Presiden Soekarno
                  6.   Foto dokumen kegiatan Presiden bersama keluarga dan Wapres di ibukota Yogyakarta
                  7.   Patung dada Ki Hajar Dewantara
                  8.   Patung dada Kyai Haji Mas Mansyur
                  9.   Peta timbul wilayah RIS
                  10. Meja dan kursi tamu wakil presiden Moh. Hatta
                  11. Potret dari pimpinan RI            
                  12. Kursi kerja Komite Nasional Indonesia Daerah
                  13. Foto dokumen KNID dan KNIP











C.  Manfaat Monumen Yogya Kembali        
v  Bagi ekonomi masyarakat
                  Sebagai bangunan monumental, Monumen Yogya Kembali digunakan sebagai sarana rekreasi yang dapat mewujudkan perekonomian masyarakat sekitar lebih meningkat.
v  Bagi pendapatan daerah
                  Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar meningkat pula pendapatan perkapita. Hal ini dapat mewujudkan daerah tersebut maju dan berkembang.
v  Bagi sejarah dan kebudayaan               
                  Sarana pendidikan dan penelitian akan kronik sejarah perjuangan bangsa atau perjalanan sejarah perjuangan bangsa. Secara nyata akan bisa dilihat, dirasakan, diresapi oleh generasi penerus dengan demikian pada gilirannya rasa nasionalisme, kecintaan akan tanah air dan sejarah perjuangan bangsanya tidak akan larut oleh situasi dan kondisi, arus informasi dan globalisasi serta meningkatkan ketahanan nasional.



















BAB IV
TAMAN PINTAR


A.  Sebab-sebab Didirikan Taman Pintar
            Sebab-sebab didirikan Taman Pintar adalah untuk menyediakan sarana-sarana ilmu pengetahuan yang lengkap dari mulai kebudayaan sampai ilmu fisika dan untuk menjadikan Yogyakarta menjadi kota yang modern dan terkenal dengan fasilitas ilmu pengetahuan yang memadai.

B.  Fasilitas yang Ada di Taman Pintar
            Di Taman Pintar banyak terdapat fasilitas yang sangat bermanfaat bagi semua orang terutama tentang pengetahuan. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Taman Pintar antara lain :
      -     Aquarium air tawar
      -     Bioskop empat dimensi
      -     Cara kerja magnet
      -     Pome Area
      -     Melihat bumi
      -     Melihat manusia purba
      -     Melihat peta Yogyakarta pada komputer
      -     Melihat proses terjadinya tsunami
      -     Pra sejarah
      -     Ruang budaya dan religi
      -     Ruang game
      -     Ruang gempa
      -     Ruang komputer
      -     Ruang puzzle balok
      -     Ruang perpustakaan
      -     Ruang petualangan
      -     Ruang pertunjukan
      -     Ruang sains
      -     Ruang teknologi
      -     Sejarah Kesultanan Yogyakarta

C.  Manfaat Taman Pintar
      1.   Bagi Dunia Pendidikan
                  Taman Pintar sangat bermanfaat sekali terutama bagi dunia pendidikan. Karena dengan adanya Taman Pintar akan menimbulkan gagasan-gagasan yang lebih kreatif dan dengan fasilitas tersebut anak-anak di Indonesia khususnya di Yogyakarta lebih memilih belajar dan bermain di Taman Pintar.
      2.   Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan
                  Di Taman Pintar banyak sekali hal-hal yang bermanfaat terutama pada bioskop empat dimensi. Di bioskop empat dimensi anda bisa melihat hal yang tidak nyata seolah-olah anda berada didalamnya.
      3.   Bagi Dunia hiburan
                  Bukan hanya untuk pengetahuan saja, Taman Pintar juga bisa dijadikan sebagai rekreasi sambil menambah ilmu pengetahuan dan pasti anda tidak akan menyesal pernah berkunjung di Taman Pintar.





















BAB V
MALIOBORO


A.  Perasaan Ketika Berada di Malioboro
            Malioboro adalah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di kota Yogyakarta. Di Malioboro pun menjual berbagai jenis barang yang berkualitas dengan harga yang relatif murah.
            Penyusun pun merasa senang ketika berada di Malioboro. Di samping itu, selain Malioboro menjual berbagai jenis barang dengan harga yang relatif murah, di Malioboro juga sangat ramai dan banyak wisatawan yang berdatangan.
            Letaknya pun strategis dengan pohon-pohon yang rindang di sekelilingnya.

B.  Kesan Ketika Berada di Malioboro
            Malioboro terkesan ramai. Karena sangat ramainya, jalan Malioboro sesak, karena dipenuhi para pejalan kaki, pengendara motor. Itulah sebab Malioboro terkesan sumpek.
            Yang membuat Malioboro terkesan sumpek adalah pedagang eceran di pinggir jalan, apalagi kalau hari libur, para pengunjung yang datang lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Para pengunjung pun selain datang untuk berlibur, mereka juga membeli oleh-oleh sebagai cinderamata.

C.  Aktivitas Ketika Berada di Malioboro
            Di Malioboro bermacam-macam aktivitas tapi paling banyak orang melakukan aktivitas berjualan di pinggir-pinggir jalan.










BAB VI
PENUTUP


A.  Kesimpulan
            Kesimpulan yang kami dapatkan tentang “Megahnya Kota Yogyakarta”, antara lain :
      a.   Candi Borobudur merupakan candi yang sangat agung, sehingga menarik perhatian para wisatawan.
      b.   Monumen Yogya Kembali merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah para pahlawan.
      c.   Taman Pintar bukan hanya tempat untuk obyek wisata, tapi juga tempat untuk menambah ilmu pengetahuan.

B.  Saran
      1.   Bagi adik kelas yang akan tour ke Yogyakarta, bawalah barang-barang yang penting saja.
      2.   Bagi adik kelas yang akan tour ke Yogyakarta, penyusun sarankan ketika berada di obyek wisata jangan melakukan hal-hal yang tidak berguna, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

C.  Kata Penutup
            Demikian laporan karya tulis ini, semoga para pembaca dapat memahami. Tidak ada kata lain dari penyusun selain terima kasih kepada pihak yang telah membantu proses penyusun karya tulis ini, saran dan kritik yang bermanfaat dari pembaca sangat penyusun harapkan. Mohon maaf bilamana ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca, mohon dimaafkan.



     



           
DAFTAR PUSTAKA


Soekarno, Dr. -      Riwayat Usaha Penyelamatan Candi Borobudur Pelita Borobudur Seri A No.I. 1972.
                        -     Candi Borobudur. Pustaka Jaya. 1981.

Soedirman, Drs. -  Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia. Yogyakarta. 1980.

Moertijipto dan Bambang Prasetyo. Agilampse of Temples. Directorate General of Tourism Republic of Indonesia.

Yosis Marjuki dan Toeti Heray. Borobudur, Djambatan. 1989.        




Comments

Naruto Terbaru said…
wih gila ,, lengkap bener mas bro ..
Imam Losaries said…
iya sob..
thank's y dah berkunjung
Aditia Novit said…
pasang link blog saya balik gan .. saya sudah pasang blog agan coba aja cek di http://republik-berita.blogspot.com/
Imam Losaries said…
ok sob..
ane dah pasang balik
encun said…
Mantabs banget nich makalah ....... nice post gan ..?

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))