Pengertian Sosiologi, interakri Sosial, sosialisasi


Pengertian Sosiologi

A.  Apa itu Sosiologi
1.   Definisi Sosiologi
            Sosiologi berasal dari kata socius : kawan dan logos : ilmu pengetahuan. Jadi sosiologi : ilmu yang mempelajari tentang pergaulan hidup.
      Ada 2 unsur pokok sosiologi yaitu 1) adanya manusia   2) adanya hubungan
      Untuk menjawab suatu permasalahan yang harus diperhatikan yaitu peneliti bersikap tidak memihak, tidak terburu-buru dalam mengambil informasi, tidak bersikap curiga.
2.   Individu dan masyarakat
      a.   Individu
            Berasal dari bahasa latin “individium” : suatu kesatuan yang terkecil.
            Individu dibangun oleh 3 aspek : 1) organis jasmaniah  2) psikis rohaniah
                                                                  3) sosial
      b.   Masyarakat
            Ralp Linton mengartikan masyarakat sebagai setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama.
            Faktor yang mendorong individu untuk membentuk masyarakat yaitu :
            1) dorongan seksual                  2) kesadaran bahwa individu itu lemah
            3) perasaan diuntungkan           4) kesamaan keturunan
3.   Hubungan individu dan masyarakat
      Kajian tentang individu dan masyarakat terdapat 3 kelompok besar pemikir
      a.   Spencer, Pareto dan Ward (individu  mempunyai kedudukan yang dominan)
      b.   Comte dan Durkheim (masyarakat mempunyai kedudukan yang dominan)
      c.   Summer dan Weber (ketergantungan antara individu dan masyarakat)
      Masyarakat komersil adalah merupakan implikasi dari perubahan individu yang sebelumnya hanya mengenal pemenuhan kebutuhan.

B.  Sejarah Perkembangan Sosiologi
      1.   Periodasi Perkembangan Sosiologi
                  Pada periode ini baik di Amerika dan Inggris mulai banyak didirikan lembaga-lembaga penelitian, perpustakaan khusus sosiologi.

      2.   Para Perintis Sosiologi
                  Pemikiran dari tokoh-tokoh sosiologi klasik modern berakar dari pemikiran tokoh-tokoh sosiologi klasik yang disebut “the founding fathers”.
      3.   Tokoh-tokoh Sosiologi Klasik
            a.   August Comte (ahli filsafat berasal dari Prancis)
                  Salah satu sumbangan terpenting adalah ide tentang “hukum tiga jenjang”
                  1) jenjang theologi          2) jenjang metafisika       3) jenjang positif    
            b.   Herbert Spencer (sosiolog dari Inggris)
                  Pandangan Spencer ini dikenal sebagai teori “structural fungsional” dan juga teori “evolusi”.
            c.   Karl Marx (ahli filsafat dari Jerman)
                  Perspektif Marx ini disebut “dialektika materialisme” yaitu ide yang menyatakan bahwa perkembangan tergantung pada pertentangan kelas dan pembentukan struktur yang baru.
            d.   Emile Durkheim  (sosiolog Prancis)
                  Mengacu pada solidaritas sosial, tipe solidaritas sosial yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Berdasarkan tipe solidartis sosialnya masyarakat sederhana mempunyai ciri-ciri : 1) struktur sosialnya bersifat relatif     2) tidak terdapat pembagian kerja.
            e.   Max Weber
                  Sumbangan Weber adalah idenya tentang konsep “ideal type”.
                  Tipe ideal adalah : konsep yang dibentuk oleh sosiologi untuk menggambarkan karakteristik utama dari suatu fenomena.
      4.   Tokoh-tokoh Sosiologi Modern
            a.   Talcot Person
                  Terpengaruh oleh pemikiran para sosiolog Eropa,, Talcot Person mengembangkan teori “tindakan sosial. Knsep tindakan sosial mengandung unsur-unsur :
                  1) Aktor sebagai individu 2) Aktor punya tujuan akhir yang ingin dicapai
                  3) Tindakan diambil dalam situasi dan kondisi
            b.   William Issac Thomas
                  Menurutnya terdapat macam-macam kasus tentang respon orang terhadap kebutuhan budayanya
                  1) Philistine                         2) Bohemian              3) The Creative Man

            c.   Peter L. Berger (Sosiolog dari Austria)
                  Konsep yang ditawarkan Berger adalah proses dialektika yang terdri atas “moment” eksternalisasi, objektivitas dan internalisasi.

Kegiatan Belajar 2
Bidang Kajian Sosiologi

A.  Bidang Kajian Sosiologi
      1.   Sosiologi Industri
            Kajian sosiologi industri dibedakan atas kajian bersifat mikro dan makro. Kajian yang bersifat mikro melihat industri sebagai masalah perburuhan sedangkan yang bersifat makro lebih bertumpu pada kondisi masyarakat.
      2.   Sosiolgi Hukum
            Masalah yang banyak disoroti oleh bidang kajian sosiologi hukum ini adalah :
            a.   Hukum dan sistem sosial
            b.   Persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan sistem-sistem hukum
            c.   Hukum dan kekuasaan
            d.   Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
            e.   Sistem hukum yang dualistis
            f.    Kepastian hukum dan keseimbangan
            g.   Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat
            Pemikiran para ahli filsafat hukum yang terhimpun dalam beberapa Mashab
            a.   Mashab formalitas (tokoh John Austin), ajaran Austin dinamakan “analytical jurisprudence” yang melihat hukum sebagai suatu sistem yang logis, tetap dan bersifat tertutup.
            b.   Mashab sejarah dan kebudayaan (tokoh Friedrich Karl Von Savigny)
            c.   Aliran utilitarianisme (tokoh Jeremy Bentham)
            d.   Aliran sociological jurisprudence (tokoh Eugen Ehrlich)
                  Ajarannya bertumpu pada hukum positif dengan hukum yang hidup
            e.   Aliran realisme hukum (tokoh Lewellyn)
            Pemikiran sosiolog yang mendalami masalah hukum
            a.   Emile Durkheim
                  Hukum dirumuskan sebagai kaidah yang mempunyai sanksi
            b.   Max Weber
                  Berpendapat bahwa suatu alat pemaksa menentukan bagi adanya hukum.
            Empat tipe ideal dari hukum adalah :
            1) Hukum irasonal dan hukum matrial            3) Hukum rasional dan material
            2) Hukum irasonal dan formal                         4) Hukum rasional dan formal

B.  Sosiologi Pendidikan
      Ahmadi menyebutkan terdapatnya beberapa lapangan sosial yang bisa dijadikan kajian
      1.   Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan kebudayaan
      2.   Fungsi sistem pendidikan formal di dalam proses pembaharuan sosial
      3.   Fungsi sistem pendidikan di dalam pengendalian sosial

C.  Sosiologi Perilaku Menyimpang
            Sosiologi perilaku yang menyimpang berusaha mengkaji penyimpangan perilaku dalam rangka mencari dasar-dasar terciptanya keteraturan dan ketidakteraturan masyarakat. Perubahan sosial yang menghasilkan konflik akan menyebabkan kondisi masyaakat ada dalam keadaan tidak seimbangan (disorganisasi).

D.  Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya
            Menurut Koentjaraningrat terdapat beberapa perbedaan antara Antropologi dengan Sosiologi yaitu yang menyangkut :
      1) Sejarah kemunculannya                   
      2) Wilayah kajiannya
      3) Metode yang digunakan


MODUL 2
INTERAKSI SOSIAL
Kegiatan Belajar 1

v  Pengertian Interaksi Sosial
      Interaksi sosial merupakan suatu kajian mikrososiologi yang mempelajari kehidupan sehari-hari.
A.  Interaksi Sosial sebagai Kajian Mikrososiologi
            Perubahan makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut itu dengan interpreative process.

B.  Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
      1.   Kontak Sosial
            Kontak berasal dari bahasa Latin yaitu con atau cum dan tango.
            Con atau cum : bersama-sama, tango : menyentuh. Jadi arti dari kontak adalah bersama-sama menyentuh.
      2.   Komunikasi
            Merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran serta reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Penggunaan bahasa kita disebut dengan komunikasi verbal sedang penggunaan anggota tubuh lainnya selain suara disebut komunikasi non verbal. Sumber informasi tersebut dapat terbagi dua yaitu ciri fisik dan penampilan/

C.  Aturan yang Mengatur Interaksi Sosial
            Robert T. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.
      1.   Jarak intim, terjadi dengan jarak antara 0 – 45 cm.
      2.   Jarak pribadi, terjadi dengan jarak antara 45 cm – 1,22 m.
      3.   Jarak sosial, terjadi dengan jarak antara 1,22 m – 3,66 m.
      4.   Jarak publik, terjadi pada jarak lebih dari 3,66 m.

 
Bentuk-bentuk Interksi Sosial
A.  Proses-proses Asosiatif
      1.   Kerjasama (Cooperative)
                  Merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok. Teori-teori sosiologi membedakan kerjasama atas beberapa bentuk.
            a.   Kerjasama spontan                    b. Kerjasama langsung
            c.   Kerjasama kontrak                    d. Kerjasama tradisional
      2.   Akomodasi
                  Suatu keadaan dimana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara indvidu dan kelompok. Akomodasi terbentuk dalam beberapa bentuk :
            a.   Coercion (adanya suatu paksaan)
            b.   Compromise (saling mengurangi tuntutan)
            c.   Arbitration (perlu adanya pihak ketiga)
            d.   Mediation
            e.   Conciliation (mempertemukan pihak-pihak yang berselisih)
            f.    Toleration (tidak terdapat persetujuan secara formal)
            g.   Stalemate
            h.   Adjudication
      3.   Asimilasi
                  Merupakan suatu proses dimana pihak-pihak yang berinteraksi mengindentifikasi dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok :
            Faktor yang mempermudah asimilasi : toleransi, adanya sikap yang menghargai, adanya sikap terbuka, adanya unsur-unsur persamaan kebudayaan.
            Faktor yang menghambat asimilasi : terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu, kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan.

B.  Proses-proses Disosiatif
      1.   Persaingan
            Bentuk-bentuk persaingan diantaranya
            a.   Persaingan ekonomi                                  b. Persaingan kebudayaan
            c.   Persaingan kedudukan dan peranan          d. Persaingan ras
      2.   Kontroversi
            Meruakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berbeda antara persaingan dan pertentangan. Bentuk-bentuk kontroversi adalah :
            a.   Kontroversi umum           c. Kontroversi intensif         e. Kontroversi taktis
            b.   Kontroversi sederhana     d. Kontroversi rahasia
      3.   Pertentangan dan pertikaian
            Pertentangan memiliki beberapa bentuk khusus, yaitu :
            a.   Pertentangan pribadi                                    
            b.   Pertentangan sosial
            c.   Pertentangan antar kelas-kela sosial           
            d.   Pertentangan yang bersifat internasional
     
C.  Pendekatan Dramaturgi
            Erving Goffman juga menyampaikan konsep “impression management” untuk mewujudkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk pernyataan yang terlepas.


SOSIALISASI
Perngertian Sosialisasi
A.  Makna Sosialisasi
            Merupakan suatu proses dimana seorang individu akan memperoleh pembentukan sikap agar seorang individu dapat menjalani suatu proses sosialisasi dengan lancer maka individu tersebut harus mengupayakan terjadinya tiga hal sebagai berikut :
      1.   Individu harus dapat memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat dari dirinya.
      2.   Individu harus mengembangkan kemampuan untuk dapat memenuhi peran yang diharapkan.
      3.   Individu mengembangkan keinginan untuk berprilaku konform.

B.  Konsep dalam Proses Sosialisasi
      1.   Looking Glass self
                  Pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri maka terjadilah suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dalam diri indvidu seumur hidupnya.
      2.   Role Talking
                  Merupakan titik sentral dalam aliran interaksionisme dalam melihat proses sosialisasi.
                  Menurut Mead pengambilan peran oleh anak-anak berkembang dalam beberapa tahap
            a.   Tahap prepatory (meniru prilaku orang dewasa)
            b.   Tahap play stage (memainkan peranan)
            c.   Tahap game stage (belajar berbagai peran)
      3.   Impression Management
                  Dalam mempresentasikan diri kita pada orang lain maka akan membuat mereka untuk melihat diri kita dalam cara yang menarik, dan hali itu disebut “impression management”.

C.  Agen Sosialisasi
      Yang menjadi agen sosialisasi adalah :
      1. Keluarga          2. Kelompok sebaya        3. Sekolah          4. Media massa
Kegiatan Belajar 2
Jenis Sosialisasi dan Pola Sosialisasi
A.  Jenis Sosialisasi
      Adalah suatu proses dimana individu belajar berperan dalam masyarakat.
      Para ahli membedakan proses sosialisasi dengan dua tahapan besar yaitu :
      1.   Sosialisasi primer, mengacu pada sosialisasi yang pertama kali dialami individu pada masa kanak-kanak. Sosialisasi primer berhenti keika individu telah dapat mengambil pera generalized others.
      2.   Sosialisasi sekunder
            Sosialisasi sekunder berjalan dalam berbagai bentuk yang satu sama lain saling beraitan. Bentuk yang umum adalah proses resosialisasi, dalam proses ini menekankan pad apengajaran sikap dan prilaku yang tidak sama atau bertolak belakang dengan hal-hal yang pernah dipelajari oeh individu di masa lalunya.

B.  Pola Sosialisasi
      Pola sosialisasi terdiri dari pola represif dan partisipatoris.
      Ciri pola sosialisasi represif
      1.   Menekankan pada penggunaan hukuman
      2.   Memakai materi dalam hukuman
      3.   Kepatuhan anak pada orang tua
      4.   Komunikasi satu arah
      5.   Keluarga menjadi signifikan others
      Ciri pola sosialisasi partsipatif
      1.   Individu diberi imbalan jika berkelakuan baik
      2.   Hukuman bersifat simbolik
      3.   Anak diberi kebebasan
      4.   Penekanan pada interaksi
      5.   Komunikasi terjadi secara lisan

C.  Sosialisasi Orang Dewasa
D.  Sosialisasi Gender
            Suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan dalam hal peran, prilaku, mentalis dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

MAKALAH KECAMBAH