MAKALAH TALAS

 

 

 

 BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

              Tumbuhan talas biasa dijadikan tanaman hias di halaman rumah. Tapi bagi yang tahu, tanaman ini memiliki banyak manfaat. Bahkan bisa dibilang sebagai tanaman ampuh yang mampu mengatasi penyakit menahun. Mereka yang terkena guna-guna, kesambet, kesurupan atau ketempelan roh jahat, bisa memanfaatkan talas sebagai penyembuh.           

              Di beberapa kawasan tropis, talas (Colocasia esculenta) menjadi makanan pokok. Umbi ini enak digoreng, dikukus, atau direbus. Jika dimakan mentah bisa menyebabkan gatal-gatal serta gangguan pencernaan yang parah.Umbi dan daun talas kaya vitamin serta mineral. Nutrisi dalam daun talas setara dengan bayam. Selain itu, talas digunakan untuk mengatasi bengkak karena radang kelenjar limfa stadium awal

              Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat, protein dan  lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat­obatan. Sebagai pengganti nasi talas mengandung banyak karbohidrat dan protein yang terkandung dalam umbinya sedangkan daunnya dipergunakan sebagai sumber nabati.

 

1.2 Rumusan Masalah

              Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan di kajian pada makalah ini adalah :

       1.    Bagaimanakah syarat tumbuh tanaman talas?

       2.    Bagaimanakah teknik budidaya dan pengolahan tanaman talas?

       3.   Bagaimanakah hama yang menyerang pada tanaman talas?

       4.   Penyakit apasaja yang menyerang tanaman talas?

       5.   Jelaskan Panen dan Pasca Panen dari tanaman talas!

       6.    Bagaimana analisis kriteria keberhasilan usaha tanaman pangan talas?

 

1.3 Ruang Lingkup dan Karakteristik Tanaman Talas

              Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan ‘Eddo (e)’. Di beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China).

              Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m dpl., baik liar maupun di tanam.

               Talas merupakan tumbuhan yang 90% bagiannya dapat dimakan. Daun, tangkai daun, pelepah, umbi induk dan umbi anakan dapat dimakan. Bagian yang tidak dapat dimakan hanyalah akar-akar serabutnya. Manfaat utama umbi talas adalah sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.  Di Kabupaten Sorong Irian Jaya talas dimakan sebagai makanan pokok. Di daerah lain talas dimakan sebagai makanan tambahan setelah diolah menjadi macam-macam masakan atau dimakan begitu saja sebagai talas rebus, talas kukus atau talas goreng. Talas juga dapat diambil tepungnya untuk dipakai sebagai pengganti tepung terigu. Tepung talas, selain dapat diolah menjadi keripik, umbi talas juga dapat diolah menjadi tepung. Tepung talas dapat digunakan sebagai bahan baku makanan ringan. Di Filipina dan Columbia talas dibuat kue-kue, sedangkan di Brazil dijadikan roti.  Umbi talas tidak dapat dikonsumi dalam keadaan mentah, karena umbi ini menghasilkan getah yang dapat mengakibatkan gatal-gatal pada mulut dan gangguan pencernaan bila dikonsumsi dalam keadaan mentah (Rosmiatin, 1995).

              Kandungan gizi yang ada di dalam tanaman talas ini adalah Thiamin, zat besi, riboflavin, fosfor, Vitamin B6 dan C, zinc, niacin, tembaga, potassium, serat, dan juga mangan. Selain itu kandungan gizi yang dapat bermanfaat bagi tubuh manusia pada umbi talas adalah Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Phospor, Besi, Vitamin A, C, B1, dan air. Umbi talas kukus memiliki kandungan energi sebesar 120 kal, sedangkan umbi talas mentah memiliki kandungan energi sebesar 98 kal. Bagian umbi dan daun talas mengandung mineral serta vitamin, bahkan kandungan nutrisi dari daun talas sama dengan kandungan nutrisi pada sayur bayam. Namun demikian perlu diingat bahwa tumbuhan talas ini juga memiliki kandungan asam oksalat, maka dari itu ada baiknya untk menghindari mengkonsumsi umbi ini oleh mereka yang memiliki gangguan ginjal, rematoid arthritis, ataupun gout. Bila tidak, maka penyakit yang kita derita itu akan menjadi jauh lebih parah (Fatah, 1995).

        Bagian umbi dan daunnya kaya akan mineral serta vitamin. Nutrisi di dalam daun talas ini serupa dengan yang terkandung di dalam sayur bayam. Selain itu, tanaman ini juga dapat dimanfaatkan guna mengatasi bengkak yang dikarenakan oleh radang kelenjar limfa stadium awal. Tumbuhan talas ini juga dapat membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi jauh lebih nyaman. Selain itu, tumbuhan ini juga dapat meringankan diare, dan dapat dijadikan untuk obat oles guna mengobati penyakit bisul, luka bakar, dan juga luka karena gigitan serangga. Umbi talas ini juga baik untuk menyeimbangkan pH di dalam tubuh kita.

       Selain sebagai sumber karbohidrat pengganti beras, talas dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.  Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah. Bubur akar rimpang talas dipercaya sebagai obat encok, cairan akar rimpang talas dapat digunakan sebagai obat bisul. Orang yang makanan pokoknya talas seperti orang melanesia memiliki gigi yang lebih kuat dan bagus. Hal tersebut disebabkan makan talas dapat meningkatkan kebasaan yang lebih tinggi sehingga mulut tidak masam. Kemasaman yang tinggi merupakan salah satu penyebab rusaknya gigi, sedangkan kebasaan yang tinggi memperkecil kemungkinan rusaknya gigi, sehingga gigi menjadi kuat, sehat dan bagus.

 

 

1.4 Jenis-jenis Tanaman Talas

1.          Talas pandan: baunya ibarat pandan wangi kalau sudah direbus. Ciri-cirinya, berwarna sedikit ungu, dan pangkal pelepahnya berwarna agak merah.

2.          Talas ketan: agak lekat (lengket) seperti ketan saat sudah direbus. Warnanya hijau muda, dan kerap membuat anakan banyak sekali. Talas ketan yang dikenal dengan nama talas bogor atau talas lambao adalah hasil seleksi Balai Penelitian Pertanian di Bogor, yang dulu dikenal dengan nama Algemene Proefstation de Landbouw.

3.          Talas banteng: besar umbinya, tetapi sayang, tidak enak rasanya. Talas ini tangkainya warna ungu.

4.          Talas lahun anak: talas ini punya banyak anakan, tetapi sayang, kecil-kecil ukurannya.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Talas

a.    Iklim

              Talas mampu tumbuh dan berkembang baik pada iklim tropis dan sub tropis dan dapat dibudidayakan di lingkungan dengan curah hujan tinggi ataupun curah hujan rendah. Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan talas adalah 175 cm per tahun. Talas membutuhkan penyinaran penuh selama pertumbuhan dengan suhu 25-30 dan kelembaban tinggi.

b.    Media tanam (tanah)

              Talas dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti lempung yang bebas air tanah, tanah vulkanik, andosol, dan latosol. Talas tumbuh baik pada tanah dengan drainase baik dengan tingkat keasaman 5,5-6,5. Tanah bergambut juga sesuai untuk pertumbuhan talas asa diberi kapur terlebih dahulu sebanyak 1 ton/Ha.

c.    Ketinggian tempat

              Talas dapat tumbuh pada ketinggian 0-1300 mdpl. Di indonesia, talas dapat tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 2000 mdpl. Semakin tinggi ketinggian tempat maka umur panen juga semakin panjang.

 

2.2 Teknik Budidaya dan Pengolahan

       1.    Pembibitan      

              Pembibitan tanaman talas dapat dilakukan dengan tunas atau umbi.
1)    Penyiapan Bibit

              Pada umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana bibit yang berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik merupakan anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut setelah dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.

 

       2) Teknik Penyemaian Bibit

              Penanaman talas sangat mudah dilakukan hanya memerlukan ketekunan dan keterampilan sederhana. Pertama persiapkan bibit yang berasal dari tunas atau umbi. Bila bibit diambil dari tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Bila bibit berasal dari umbi, sebaiknya dipilih bagian umbi yang dekat titik tumbuh, kemudian iris dan tinggalkan satu mata bakal tunas. Umbi yang diiris dianginkan dulu dan waktu disemaikan lapisan bagian dalam irisan dilapisi abu. Baru setelah berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm. Pengaturan jarak tanam tergantung dari varietas dan ukuran tanaman. Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak 45 cm di dalam baris.

       3)    Pemindahan bibit

              Pemindahan bibit dapat dilakukan setelah tunas diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Kalau bibit dari umbi, yaitu setelah umbi berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm.

       2. Pengolahan Media Tanam

       1)    Penyiapan Lahan

              Di dalam pengolahan maupun penyiapan lahan, tanahnya harus gembur dan lepas. Cara pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
pengolahan tanah setelah tanaman padi dan setelah tanaman sayuran.
Pengolahan tanah setelah tanam padi mulai dengan pembabatan jerami. Jerami tersebut kemudian ditumpuk kemudian di bakar. Tanah dibiarkan beberapa hari, baru kemudian dicangkul, dihaluskan dan dibuat bedeng-bedengan dan pemupukan dasar. Pengolahan tanah jika talas di tanam setelah tanaman sayuran, dilakukan dengan menyiangi gulma, mencangkul, membuat bedeng-bedengan dan pemupukan dasar.

 

 

       2)    Pembentukan Bedengan

              Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lebar petakan lahan dengan jarak 45 cm atau berkisar 70 x 70 atau 50 x 70 cm atau kombinasi yang lain.
3)    Pengapuran

              Talas dapat tahan terhadap tanah basah tetapi tidak mendapatkan hasil tinggi,tanah harus gembur dan lepas. Tanah yang bergambut sangat baik, tetapi harus harus diberi 1 ton/ha kapur bila pH nya di bawah 5,0.

       4)    Pemupukan

              Pemupukan talas dapat dilakukan dengan pupuk kandang atau pupuk buatan seperti urea, TSP dan KCl atau campuran ketiganya. Jumlah pupuk yang diberikan tidak banyak, cukup 2 sendok saja (untuk pupuk buatan) dan dua genggaman untuk pupuk kandang untuk satu tanaman. Setelah di pupuk, di atasnya kemudian ditambahkan tanah yang dicampur dengan jerami.
3.    Teknik Penanaman

       1)    Penentuan Pola Tanam

              Jarak tanam talas adalah 75 x 75 cm dan dalam 30 cm atau 70 x 70 cm atau 50 x 70 cm. Keragaman jarak tanam ini biasanya disesuaikan dengan kondisi tanah dan keadaan musim. Penanaman di lahan sawah cenderung menggunakan jarak tanam yang lebih rapat dari musim hujan. Hal ini dikarenakan pada musim panas penyinaran cahaya matahari dapat berlangsung sepanjang hari sehingga dengan jarak tanam yang rapat pun kelembaban udara di sekitar tanaman tetap optimum. Jika pada musim hujan digunakan jarak tanam yang rapat maka tanaman akan kurang menyerap sinar matahari dan kelembaban di sekitar tanaman menjadi tinggi. Hal ini akan meningkatkan resiko serangan penyakit.

       2)    Cara Penanaman

              Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah.
4.    Pemeliharaan Tanaman

       1)    Penyiangan dan Pembubunan

              Penyiangan biasanya dilakuakn pada umur 1 bulan setelah tanam. Penyiangan perlu dilakukan agar tanaman bebas dari gangguan gulma yang dapat menjadi pesaing dalam penyerapan unsur-unsur hara. Untuk memperoleh umbi yang besar dan bermutu maka perlu penyiangan terhadap rumput-rumput liar di sekitar tanaman. Pembubunan perlu dilakukan untuk menutup pangkal batang dan akar- akar bagian atas agar tanaman lebih kokoh dan tahan oleh terpaan angin. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
2)    Pemupukan

              Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang/hektar. Sedangkan pemupukan pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan menggunakan sebanyak 100 kg urea dan 50 kg TSP per hektar. Aplikasi pemupukan yaitu dengan cara membuat lubang pupuk disamping lubang tanam 3 cm. Pemupukan kedua dan ketiga dilakukan pada umur tanaman 3 bulan dan umur 5 bulan masing-masing menggunakan urea sebanyak 100 kg per hektar. Aplikasi dapat dilakukan dengan membuat larikan disamping baris tanaman sejauh 7 cm pada pemupukan umur 3 bulan dan 10 cm pada pemupukan umur 5 bulan.

       3)    Pengairan dan Penyiraman

              Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Sehingga bila tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman talas akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman talas ini ialah menjelang musim hujan, sedangkan musim panen bergantung kepada kultivar yang di tanam.


 

2.3 Hama yang Menyerang pada Tanaman Talas          

       1.    Serangga aphis gossypii (Hemiptera: Aphididae)

              Baik nimfa maupun dewasa yang bersayap dan tidak bersayap mengisap cairan daun.

       Gejala: daun menjadi agak keriting. Aphis mengeluarkan cairan madu, yang dapat menarik semut. Serangga ini tersebar di seluruh dunia kecuali di daerah dingin seperti di Siberia dan Kanada. Selain talas hama ini juga menyerang melon, timun, labu-labuan serta kapas.

       Pengendalian: dengan insektisida pada tanaman talas dinilai kurang ekonomis, kecuali apabila tingkat serangan sangat tinggi pada tanaman muda. Insektisida yang digunakan adalah carbaryl, diazinon dimetoat dan malation cukup efektif untuk mengendalikan hama tersebut.

       2.    Ulat heppotion calerino (Lepidoptera: Sphingidae)

              Gejala: ulat berukuran besar dan sangat rakus yang dapat memakan seluruh helai daun, bahkan populasi tinggi dapat makan pelepah daun juga, sehingga tanaman menjadi gundul. Selain talas ulat juga merusak tanaman kacang hijau, ubi jalar dan gulam. Serangga ini tersebar di negara-negara tropika dan sub tropika, Australia dan Pasifik.

              Pengendalian: mengambil dan memusnahkan ulat tersebut. Selain itu, karena kepompong berada di dalam tanah, maka pembajakan lahan setelah panen dapat memusnahkan hama tersebut. Usaha pengendalian dengan insektisida telah dilakukan di Papua Nugini yaitu dengan Carbaryl jika kerusakan mencapai 50 %.

       3.    Serangga agrius convolvuli (kupu-kupu: Sphingidae)

              Serangga ini tersebar di Afrika, Australia, Bangladesh, Burma, Cina Selatan, Eropa Selatan, India, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, kepulauan-kepulauan di pasifik dan Papua Nugini (Anonymous, 1986). Ulat yang berukuran a populasi yang tinggi, ulat juga makan tangkai daun sehingga tanaman menjadi gundul. Selain tanaman talas ini juga merusak kacang hijau, ubi jalar dan gulma (Kalshoven, 1931). besar sangat rakus memakan daun. Defoliasi dimulai dari tepi daun.

       Pengendalian: kepompong terbentuk di dalam tanah, maka pembajakan tanah setelah panen dapat memusnahakan hama tersebut. Selain itu pengambilan ulat dan memusnahkannya merupakan cara pengendalian yang efektif untuk areal kecil. Usaha pengendalian dengan insektisida yang efektif hendaknya dilakukan pada saat ulat masih kecil dengan carbaryl 0,2 % (Anonymous, 1986).

       4.    Ulat spodoptera litura (kupu-kupu: Noctuidae

              Gejala: daun yang terserang oleh kelompok ulat yang masih kecil akan kehilangan lapisan epidermisnya sehingga menjadi transparan, dan akhirnya kering. Ulat yang lebih besar akan tersebar dan masing-masing makan daun. Defoliasi yang di sebabkan ulat yang besar mirip dengan kerusakan yang disebabkan oleh Agriusconvolvuli. Selain talas ulat juga menyerang tanaman jarak, tembakau, tomat, jagung, ubi jalar, kubis, cabe dan kacang-kacangan. Diantara inang tersebut, daun talas yang paling disukai, oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai media pembiakan massal ulat tersebut untuk tujuan penelitan.

              Pengendalian: dengan insektisida dilakukan apabila kerusakan telah mencapai 50 % dengan insektisida carbaryl dan dichorvos. Selain itu monokrotofos, kuinalfos dan endosulfan juga efektif untuk mengendalikan S. litura. Pengendalian lebih efektif jika dilakukan pada saat ulat masih kecil.

 

2.4 Penyakit yang Menyerang Tanaman Talas           

       1.    Penyakit Hawar Daun (Phytophtora colocasiae)

              Gejala: terdapat bercak kecil berwarna kehitaman, kemudian membesar menjadi hawar. Bagian daun yang terserang mengering, pada serangan berat seluruh daun mengering.

              Pengendalian: menanam varietas tahan. Penyaringan klon-klon merupakan salah satu tahapan dalam pembentukan varietas.

 


 

2.5 Panen dan Pasca Panen

       A.   Panen

       Ciri dan Umur Panen

              Pemanen talas dilakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan, tetapi ada yang memanennya setelah berumur 1 tahun, dan ada pula kultivar yang 4-5 bulan sudah dapat dipanen; sebagai contoh: talas genjah masak cepat, talas kawara 5 bulan, dan talas lenvi dan talas dalam. Misalkan di kota Bogor ada talas bentul, dipanen setelah berumur 8-10 bulan dengan umbi yang relatif lebih besar dan berwarna lebih muda dan kekuning-kunigan dan masih ada lagi talas-talas lain, seperti: talas sutera yang dipanen pada umur 5-6 bulan, yang umbinya berwarna kecoklat-coklatan yang dapat berukuran sedang sampai besar dan masih banyak lagi talas yang ada di bogor (talas mentega atau talas gambir, talas ketan, dan talas balitung).

       Cara Panen

              Pemanenan dilakukan dengan cara menggali umbi talas, lalu pohon talas dicabut dan pelepahnya di potong sepanjang 20-30 cm dari pangkal umbi serta akarnya dibuang dan umbinya di bersihkan dari tanah yang melekat.

       Periode Panen

              Masa panen talas perlu mendapat perhatian yang cermat sebab waktu panen yang tidak tepat akan menurunkan kualitas hasil. Panen yang terlalu cepat akan menghasilkan talas yang tidak kenyal dan pulen, sebaliknya jika panen terlambat akan menghasilkan umbi talas yang terlalu keras dan liat. Talas pada lahan sawah dirotasikan dengan tanaman padi dan jenis sayuran lainnya. Tanaman padi ditanam satu atau dua kali pada saat musim hujan yaitu sekitar bulan September sampai Januari. Pada musim kemarau (bulan Februari sampai Mei) lahan sawah ditanami sayuran kemudian talas sampai bulan Desember atau Januari.

       B.    Pasca Panen

       Pengumpulan

              Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.

 

       Penyortiran dan Penggolongan

              Pemilihan atau penyortiran umbi talas sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi talas dapat dilakukan setelah semua pohon dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garisgaris pada daging umbi.

       Pengemasan dan Pengangkutan

              Pengemasan umbi talas bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar.

 

2.6 Menganalisis Kriteria Keberhasilan Usaha Tanaman Pangan Talas

       a)    Biaya produksi

       1. Sewa lahan (400 m2)   Rp. 200.000,-

       2. Bibit: 5.000 batang @ Rp. 150,-  Rp. 250.000,-

       3. Pupuk - Urea: 10 kg @ Rp. 1.500,-  Rp. 15.000,-

       4. Pestisida - Pembasmi serangga (Diodan) 1 botol Rp. 25.000,-

       5. Peralatan - cangkul Rp. 20.000,-

       6. Tenaga kerja - Mencangkul lahan 3 OH @ Rp. 10.000,-  Rp. 30.000,-

          - Menanam bibit 2 OH @ Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-

       7. Panen dan pasca panen  - Panen 2 OH @ Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-

       Jumlah biaya produksi  Rp. 580.000,-

       b) Pendapatan : 5000 batang @ Rp. 200,- Rp. 1.000.000,-

       c) Keuntungan Rp. 420.000,-

       d) Parameter kelayakan usaha  1. B/C Ratio = 1,724

 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

       Tanaman talas merupakan bahwa tanaman talas merupakan penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk pakan ternak. Tanaman talas dapat dimanfaatkan mulai dari daun hingga umbinya, hanya akarnya yang belum dapat dimanfaatkan.

 

3.2 Saran

       Sebaiknya tanaman talas lebih ditingkatkan produksinya agar mampu menjadi tanaman penghasil karbohidrat yang tinggi selain beras.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

http://sidosari.blogspot.com/2012/01/manfaat-talas.html

http://adimmulyana.blogspot.com/2017/02/budidaya-tanaman-talas.html

http://anyflip.com/pfnd/rqwo/basic

https://id.wikipedia.org/wiki/Talas

https://genagraris.id/budidaya/talas-colocasia-esculenta-l

http://agrocultural.blogspot.com/2011/03/budidaya-talas.html

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85856/Budidaya--Analisis-Usaha-Tanaman-Talas-colocasia-Esculenta-L/

 

 

 

 

 

Comments

EvelynPooh said…
ituBola - Situs Judi Bola Online | Sportsbook Terlengkap & Terpercaya

Situs Judi Online Sportsbook Terpercaya, Terbaik serta Berlisensi di Indonesia. Menyediakan berbagai macam permainan Sportsbook Terlengkap.

Cukup 1 User id untuk bermain semua taruhan Permainan Meliputi :
- Sportsbook Terlengkap
• Sepak Bola
• BasketBall
• Esports
• Dan Lainnya

Menang Lebih Mudah Disini Serta Dapatkan Juga :
=> Bonus Cashback 5% (Yang dibagikan setiap Hari Seninnya).
=> Pelayanan Terbaik Dengan Customer Service 24 Jam Nonstop.

Deposit Bisa Melalui :
=> Via Bank Lokal Indonesia.
=> Via OVO, GOPAY, PULSA Telkomsel & XL/Axis Atau E-Payment Lainnya.

• Minimal Deposit 25,000 | Minimal Withdraw 50,000
• Proses Deposit & Withdraw Tercepat

Untuk Pendaftaran Hubungi Kontak Kami:
- LINE : itubola757
- WHATSAPP : +85517696120
- LIVE CHAT : ituBola

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

ANALISA PELUANG USAHA PERANGKAT KERAS