DRAMA TELAGA WARNA

 

DRAMA TELAGA WARNA 

 


Babak 1

Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan yang sangat tentram dan makmur di Jawa Barat. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tentram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu. Raja itu dipanggil Raja Prabu. Tetapi keluarga kerajaan itu tidak memiliki seorang anak satu pun. Penasehat menyarankan agar raja dan ratu untuk mengangkat seorang anak.

Penasehat : “Yang Mulia, hamba sarankan agar Yang Mulia mengangkat seorang anak saja”.

Raja Prabu : “Tidak! Bagi kami anak kandung adalah lebih baik daripada anak angkat”. 

Babak 2

            Sang Ratu sering murung dan menangis di balkon istana. Sang Raja pun ikut sedih melihat istrinya menangis.

Raja Prabu : “Sudahlah adinda kita akan memiliki seorang anak kelak nanti”.

Ratu            : “Ya tentu saja kakanda”.

Babak 3

            Sehingga, suatu hari Raja Prabu hendak pergi ke hutan untuk berdoa agar dikaruniai seorang anak.

Raja Prabu : “Aku akan pergi ke hutan untuk berdoa”.

Ratu            : “Baiklah. Hati-hati kakanda”.

Babak 4

            Setelah beberapa bulan kemudian. Semenjak Raja Prabu berdoa di hutan, permohonan Sang Raja pun terkabul, Sang Ratu hamil.

Ratu            : “Prabu, aku hamil...” .

Raja Prabu : “Benarkah itu ???”.

Ratu            : “Iya benar.. aku sudah ke tabib istana dan tabib mengatakan bahwa saya hamil”.

Raja Prabu : “Benarkah ?? Ini akan menjadi kabar yang paling indah di kerajaan kita”.

Babak 5

            Setelah 9 bulan lamanya Ratu mengandung, Ratupun melahirkan seorang Putri yang sangat cantik, Putri itu dinamakan Nirwana. Penduduk banyak mengirim mainan untuk Sang Putri.

Ratu            : “Lihatlah anak kita sangat lucu dan cantik, aku berharap agar dia tumbuh menjadi seorang Putri yang cantik dan baik hati seperti wajahnya”.

Raja Prabu : “Ya.. Aku yakin Putri kita akan tumbuh menjadi Putri yang sangat cantik dan baik hati”.

Babak 6

            Kasih sayang Raja dan Ratu yang selalu memberikan apapun yang diinginkan oleh Sang Putri telah membuat anak itu tumbuh menjadi seorang Putri yang sangat manja. Bila keinginannya tak dikabulkan maka ia akan marah dan berkata kasar kepada orang tuanya. Tetapi masyarakat dan orang tuanya masih tetap mecintainya.

 

Putri : “Ibunda aku mau seekor kuda !!”.

Ratu : “Kita sudah memiliki banyak kuda di peternakan nak”.

Putri : “Tidak aku tidak mau yang ada dipeternakan! Aku mau kuda berwarna putih dengan bulu yang indah.”

Ratu : “Kau sudah memiliki 54 kuda. Bermainlah dengan kudamu yang sudah ada nak.”

Putri : “Tidak aku tidak mau, dasar kau orang tua pelit !!”.

Ratu : “hahh.. Sayang apa yang kau katakan”.

Putri : “Huhh, dasar orang tua tak berguna !!”.

Babak 7

            Putri pun meninggalkan ibunya yang menangis sambil terduduk setelah melihat perilaku ankaknya itu. Tak terasa sudah 17 tahun usia Sang Putri, dia tumbuh menjadi seorang putri tercantik di negeri itu.Seluruh rakyat pergi ke istana untuk memberikan hadiah kepada Sang Putri. Hadiah itu begitu banyak dan dikumpulkan di dalam istana. Sang Raja mengambil sedikit emas & permata dan pergi ke tempat ahli perhiasan untuk dibuatnya menjadi kalung. Sesampainya di tempat ahli perhiasan.

Raja : “Bu, bisakah anda membuat sebuah kalung yang paling indah untuk putriku yang tercinta”.

Ahli perhiasan : “Tentu saja Tuanku, dengan senang hati hamba akan melakukannya, silahkan Tuanku menunggu sebentar kalung pesanan Tuan dan segera hamba buat”.

Raja : “Terima kasih banyak”.

Ahli perhiasan : “Sama-sama Tuanku”.

            Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kalung itu selesai dibuat, kalung itu sangat indah.

Raja : “Wah.. ini adalah kalung terindah yang pernah saya lihat, kau membuatnya dengan sangat baik”.

Ahli perhiasan : “Terima kasih Tuanku, untuk Sang Putri hamba akan melakukan yang terbaik”.

Babak 8

            Setelah itu Raja kembali ke dalam istana dan menyimpannya untuk diberikan kepada Putri tercinta saat dia ulang tahun esok. Keesokakan harinya, hari ulang tahun putrinya tiba. Raja Prabu segera memberikan kepada anaknya.

Raja : “Anakku Putri Nirwana, hari ini adalah hari ulang tahunmu yang ke-17”.

Putri : “Ya ayahanda.., aku mengharapkan hadiah yang paling indah pada ulang tahunku yang ke-17 ini”.

Ratu : “Selamat ulang tahun anakku”,

Putri : “Ya ibunda”.

Raja : “Anakku, ayahanda sudah mempersiapkan sebuah hadiah yang paling indah, ini dia kalung permata yang paling indah di seluruh dunia hanya untuk putriku tercinta”.

Babak 9

            Raja Prabu segera memberikan kalung itu kepada putrinya, tetapi putri terlihat tidak menyukai kalung tersebut.

Putri : “hemmmm... kalung apa ini ayahanda? Kalung ini sangat jelek aku tidak mau mengenakannya dileherku yang cantik ini, kalung itu hanya membuat leherku gatal !!”.

Babak 10

            Tidak ada seorang pun yang menyangka Sang Putri akan mengatakan hal tersebut, semuanya terdiam tak ada seorang pun yang berbicara, tiba-tiba terdengar isak tangis Sang Ratu.

Ratu : “Huhuhu..., ada apa denganmu nak?”.

Putri : “Aku takkan mengenakan kalung itu !!”.

            Sang Putri segera membuang kalung itu ke halaman istana, kalung tersebut menjadi rusak dan permatanya tersebar kesluruh halaman istana.

Putri : “Huhh dasar kalung jelek”.

Babak 11

            Tiba-tiba sebuah mata air muncul dari halaman istana, percikan airnya membuat sebuah genangan air di halaman istana semua orang telah ketakutan dan menyalahkan hal tersebut kepada Sang Putri.

Rakyat : “Apa yang telah kau lakukan Putri jahat !! Kau telah membahayakan semua rakyatmu lihatlah ulahmu !!”.

            Sang Putri sangat ketakutan dia menyesal atas semua perbuatan jahatnya. Tetapi genangan itu telah menjadi sebuah danau yang sangat besar dan menenggelamkan seluruh istana. Oleh rakyat sekitar, danau itu disebut sebagai “Telaga Warna”. Danau itu berada didaerah puncak di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit disekitar Telaga. Namun orang mengatakan warna-warna berasal dari kalung Putri yang tersebar didasar Telaga.

 

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH Sejarah Singkat Berdirinya Bengkel

DRAMA SINGKAT 5 ORANG (Menghindari Gibah (Gosip))

MAKALAH KECAMBAH